Oleh Evalisa Siregar
Medan, 4/7 (Antara) - Produk atau barang dari Republik Rakyat Tiongkok masih mendominasi impor Sumatera Utara dengan nilai 326,668 juta dolar AS dari total pasokan hingga Mei 2015 sebesar 1,661 miliar dolar AS.
" Meski mengalami penurunan 4,15 persen dari periode sama tahun 2014 yang sudah 340,803 juta dolar AS, impor dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok) tetap masih terbesar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Sabtu.
Kontribusi RRT mencapai 19,66 persen dari total impor Sumut hingga Mei yang sebesar 1,661 miliar dolar AS.
Adapun impor Sumut terbanyak dari RRT itu adalah berupa besi dan baja.
Impor golongan barang itu bahkan tahun ini naik hingga 98,93 persen dibandingkan periode sama 2014 atau mencapai 55,556 juta dolar AS.
Selain besi dan baja, impor terbesar Sumut dari RRT berupa mesin/peralatan listrik, mesin/pesawat mekanik dan pupuk.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa, mengatakan, kenaikan impor besi dan baja diduga dipicu masih bagusnya bisnis di sektor properti khususnya bangunan mewah.
Informasi yang diperoleh, kata dia, bukan hanya Sumut yang tergantung dengan impor besi dan baja, tetapi juga secara nasional.
"Pemerintah sudah saatnya mendorong kinerja industri besi dan baja agar produksi bisa memenuhi kebutuhan domestik sehingga ketergantungan impor bisa ditekan," ujar Laksamana.***3***
(T.E016/B/O. Tamindael/O. Tamindael) 04-07-2015 13:39:46
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Medan, 4/7 (Antara) - Produk atau barang dari Republik Rakyat Tiongkok masih mendominasi impor Sumatera Utara dengan nilai 326,668 juta dolar AS dari total pasokan hingga Mei 2015 sebesar 1,661 miliar dolar AS.
" Meski mengalami penurunan 4,15 persen dari periode sama tahun 2014 yang sudah 340,803 juta dolar AS, impor dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok) tetap masih terbesar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Sabtu.
Kontribusi RRT mencapai 19,66 persen dari total impor Sumut hingga Mei yang sebesar 1,661 miliar dolar AS.
Adapun impor Sumut terbanyak dari RRT itu adalah berupa besi dan baja.
Impor golongan barang itu bahkan tahun ini naik hingga 98,93 persen dibandingkan periode sama 2014 atau mencapai 55,556 juta dolar AS.
Selain besi dan baja, impor terbesar Sumut dari RRT berupa mesin/peralatan listrik, mesin/pesawat mekanik dan pupuk.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa, mengatakan, kenaikan impor besi dan baja diduga dipicu masih bagusnya bisnis di sektor properti khususnya bangunan mewah.
Informasi yang diperoleh, kata dia, bukan hanya Sumut yang tergantung dengan impor besi dan baja, tetapi juga secara nasional.
"Pemerintah sudah saatnya mendorong kinerja industri besi dan baja agar produksi bisa memenuhi kebutuhan domestik sehingga ketergantungan impor bisa ditekan," ujar Laksamana.***3***
(T.E016/B/O. Tamindael/O. Tamindael) 04-07-2015 13:39:46
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015