Dairi, 6/1 (Antarasumut) – Kondisi ruas jalan nasional menghubungkan Sidikalang, Kabupaten Dairi dan Humbang Hasundutan (Humbahas) serta Kabupaten Samosir, kurang lebih sekitar 10 km mulai dari Desa Bangun hingga Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan, sangat memprihatinkan.

Bahkan dalam sejumlah titik terdapat badan jalan rusak berat serta dipenuhi kubangan besar. Kondisi tersebut sangat mengancam keselamatan pengendara karena kerap terjebak pada lubang yang sudah mirip kubangan kerbau.

Marihot Situmorang (56) dan Badia Sinaga (39), penduduk Desa Parbuluan III, Selasa, mengatakan, kerusakan jalan tersebut sangat menyusahkan mereka. Kerusakan jalan nasional itu diakui sudah berlangsung lama tidak ada upaya perbaikan dari instansi terkait. “Masyarakat setempat sangat dirugikan akibat kerusakan jalan dan hingga kini belum diperbaiki meski kejadian itu sudah sampai tahunan,” ujarnya.

Badia menyebutkan, pada medio Desember 2014, diduga petugas dari PU pernah menyiramkan material bebatuan bercampur lumpur menutupi lubang. Tapi, akibat penyiraman material batu yang terkesan asal-asalan itu menyebabkan badan jalan bergelombang dan menyebabkan jalan berlumpur tepatnya di sekitar tempat tinggal mereka.

Sementara seorang supir angkutan penumpang dari dan menuju Sidikalang ke Humbahas dan Samosir, Marudut Manullang (41) mengatakan sangat resah dengan kondisi jalan rusak berat tersebut. Sebab, menurutnya jalan itu sudah tidak layak lagi dilewati kendaraan karena dipenuhi lubang besar dan dipenuhi air dan mengancam keselamatan pengemudi dan penumpang.

"Padahal, sebagai angkutan penumpang, kami hilir mudik setiap hari dari jalan berlubang itu. Mobil yang kami kemudikan kerap rusak sehingga menimbulkan kerugian karena tidak bisa bekerja dan mengeluarkan sejumlah uang untuk mengganti onderdil yang rusak," katanya.

Pewarta: Edy Pandiangan

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015