Balige, Sumut, 8/6 (Antara) - Harga gas elpiji isi 3 kilogram di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara mencapai Rp25.000 per tabung sehingga berbeda jauh dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp16.000.

"Kami merasa keberatan dengan harga sebesar itu dan berharap pihak pemerintah daerah segera menggelar operasi pasar elpiji untuk menertibkannya," kata Masrina Farida Siahaan (55), salah seorang warga di Balige, Senin.

Selama tiga bulan belakangan ini, kata dia, bahan bakar tersebut seolah-olah menghilang dan sulit didapatkan di pangkalan atau kios pengecer.

Karena itu, masyarakat terpaksa harus membeli elpiji kemasan 3 kg tersebut seharga Rp25.000 per tabung di salah satu kios pengecer kecil, karena sulit mendapatkannya di pangkalan resmi.

Menurut dia, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi bersama instansi terkait lainnya perlu melakukan operasi pasar khusus elpiji tiga kilogram untuk menekan kenaikan harga yang melambung tinggi di Toba Samosir.

"Operasi pasar dengan melibatkan pihak Pertamina itu tentu akan sangat bermanfaat dan membantu warga mengatasi kelangkaan elpiji 3 kg di daerah tersebut," kata Masrina.

Keluhan senada disampaikan Boru Simanjuntak (42) seorang ibu rumah tangga di yang juga merasa kesulitan akibat langkanya elpiji 3 kg tersebut.

Menurut dia, harga yang melambung tinggi dan kelangkaan gas elpiji 3 kg itu sudah berlangsung cukup lama dan sering terjadi di Balige dan kecamatan lain di Toba Samosir.

"Karena sangat butuh, sering dengan terpaksa kami harus membeli elpiji 3 kg di kios pengecer dengan harga tinggi, bahkan di atas Rp26 ribu per tabung. Padahal sebelumnya harganya antara Rp18 ribu hingga Rp20 ribu," katanya.

Sesuai surat Plt Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia Nomor : 278/15/DJM.0/2015 tanggal 27 Februari 2015 perihal kuota LPG tiga kilogram tahun 2015, yang ditetapkan DPR RI, Kabupaten Toba Samosir mendapat jatah sebanyak 4.049.000 kg atau sebesar 1.344.000 tabung per tahun.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Toba Samosir Marsarasi Simanjuntak menyatakan, secara rutin pihaknya terus melakukan pemantauan untuk memeriksa kelangkaan elpiji, baik di tingkat pengecer mau pun distributor.

Terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg di daerah tersebut, diduga akibat semakin banyaknya konsumen yang berlalih dari penggunaan gas 12 kilogram ke tabung ukuran tiga kilogram.

"Pemkab Toba Samosir menetapkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp16 ribu untuk elpiji 3 kg, mengacu kepada surat keputusan Bupati nomor 59 tahun 2012 tanggal 27 Februari," katanya. ***3***
(T.KR-HIN/B/I. Arfa/I. Arfa)

Pewarta: Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015