Balige, Sumut, 8/6 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, bertekad mempertahankan surplus beras yang telah dialami daerah tersebut sejak beberapa tahun terakhir ini, hingga musim panen 2015.

"Hasil pertanian padi di kabupaten ini mencapai 12.000 ton gabah kering atau jika dikonversikan setara dengan 40.000 ton beras. Sementara konsumsi masayarakat hanya sekitar 20.000 ton per tahun," kata Kepala Dinas Pertanian Toba Samosir Tua Pangaribuan di Balige, Senin.

Dalam tiga tahun terakhir, kata dia, kabupaten berpenduduk sekitar 205 ribu jiwa yang terletak di pinggir Danau Toba tersebut, telah berhasil mempertahankan surplus pangan, khususnya beras, sehingga merupakan salah satu lumbung beras di Sumatera Utara.

Sektor pertanian, katanya, memiliki kontribusi cukup besar dalam pembentukan total produk domestik regional bruto (PDRB) yang dimiliki mencapai 24,47 persen.

Salah satu pilar pembangunan Kabupaten Toba Samosir, yakni terciptanya pertanian maju, yang ditunjukan dengan kemauan kuat pemerintah daerah setempat dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

Sebagian besar penduduk di daerah itu, menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

Perkembangan luas panen dan produksi padi pada 2011 seluas 21.569 hektare dengan jumlah produksi sebesar 105.878 ton dan terus mengalami peningkatan pada 2015 menjadi sebesar 120.000 ton.

Pihaknya menargetkan produksi padi di daerah itu sebanyak 135.000 ton pada 2015 dengan target tanam seluas 26.000 hektare dalam rangka mewujudkan program nasional swasembada pangan.

Dia mengakui jumlah produksi rata-rata di kabupaten tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini, hanya mencapai 4.5 ton per hektare dan masih berada di bawah rata-rata produksi nasional sebesar 5.5 ton per hektare.

"Pertanian masih menjadi sektor andalan bagi Kabupaten Toba Samosir dalam menggerakkan roda perekonomian daerah," kata Pangaribuan.

Kepala Dinas Perindagkop Toba Samosir Marsarasi Simanjuntak menyebutkan dengan kondisi surplus beras tersebut, kecil kemungkinan beras plastik atau beras yang mengandung unsur sintetis akan beredar di wilayah setempat.

"Toba Samosir surplus beras sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir beras plastik akan beredar di daerah ini. Di samping itu operasi rutin tetap kita laksanakan guna mengantispasi terjadinya hal-hal tidak diinginkan," ujar Marsarasi. ***3***

(KR-HIN)

(T.KR-HIN/B/M.H. Atmoko/M.H

Pewarta: Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015