Balige, Sumut, 1/6 (Antara) - Situs budaya "Mual Jabi-Jabi" di pusat kota Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, membutuhkan sentuhan optimal pelaku industri pariwisata karena potensial meningkatkan perekonomian warga serta berpeluang mendongkrak pendapatan asli daerah.
"Situs ini sangat layak untuk dikembangkan menjadi objek wisata sejarah dan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung," kata Ketua Laskar Adat Toba Samosir Jumarar Napitupulu di Balige, Senin.
Mual Jabi-Jabi, dulunya merupakan sumur yang memiliki mata air jernih dan diyakini sering digunakan untuk "maranggir" (mandi sakral) raja-raja. Lokasinya bersebelahan dengan kantor Dinas Pariwisata Toba Samosir.
Konon, kata Jumarar, pahlawan nasional Raja Sisingamangaraja XII pernah maranggir di Mual Jabi-Jabi yang berlokasi di belakang tugu Jenderal D.I. Panjaitan sekitar 245 kilometer dari Medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara itu.
Situs Mual Jabi-Jabi hingga sekarang masih ada, meskipun kondisinya tidak terawat. Tempat itu sudah jarang digunakan akibat keberadaan pompa air dan tersedianya perusahaan air minum daerah.
Padahal, warisan leluhur Raja Sonakmalela dari keturanan Raja Bonani Onan Pardede itu, dianggap sakral dan memiliki nilai sejarah dalam perjuangan melawan penjajah Belanda, serta pernah dijadikan sebagai markas besar (tangsi polisi militer) di Balige.
Menurut Jumarar, jika situs budaya itu dikelola dan ditata dengan baik, sesuai nilai estetika, pasti popularitasnya tidak kalah dengan objek-objek wisata lainnya di Indonesia.
Ia mengatakan situs tersebut dapat dijadikan sebagai destinasi andalan Kabupaten Toba Samosir.
"Peran para pelaku industri pariwisata sangat penting dalam mengembangkan potensi wisata Mual Jabi-Jabi ini, sekaligus meneruskan tona atau pesan para leluhur agar tetap melestarikan warisan budaya," katanya.
Kepala Disbudpar Toba Samosir Ultri Sonlahir Simangunsong mengungkapkan cukup banyak objek wisata andalan potensial di kabupaten tersebut.
Berbagai objek itu, katanya, memiliki peluang besar untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya
Potensi pariwisata di kabupaten yang terletak di bagian tengah ProVinsi Sumatera Utara itu, umumnya mengetengahkan keindahan Danau Toba serta panorama alam.
"Pariwisata Toba Samosir perlu terus dibenahi secara holistik, dengan mengoptimalkan wisata budaya, wisata rohani, serta wisata minat khusus," kata Ultri. ***1***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Situs ini sangat layak untuk dikembangkan menjadi objek wisata sejarah dan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung," kata Ketua Laskar Adat Toba Samosir Jumarar Napitupulu di Balige, Senin.
Mual Jabi-Jabi, dulunya merupakan sumur yang memiliki mata air jernih dan diyakini sering digunakan untuk "maranggir" (mandi sakral) raja-raja. Lokasinya bersebelahan dengan kantor Dinas Pariwisata Toba Samosir.
Konon, kata Jumarar, pahlawan nasional Raja Sisingamangaraja XII pernah maranggir di Mual Jabi-Jabi yang berlokasi di belakang tugu Jenderal D.I. Panjaitan sekitar 245 kilometer dari Medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara itu.
Situs Mual Jabi-Jabi hingga sekarang masih ada, meskipun kondisinya tidak terawat. Tempat itu sudah jarang digunakan akibat keberadaan pompa air dan tersedianya perusahaan air minum daerah.
Padahal, warisan leluhur Raja Sonakmalela dari keturanan Raja Bonani Onan Pardede itu, dianggap sakral dan memiliki nilai sejarah dalam perjuangan melawan penjajah Belanda, serta pernah dijadikan sebagai markas besar (tangsi polisi militer) di Balige.
Menurut Jumarar, jika situs budaya itu dikelola dan ditata dengan baik, sesuai nilai estetika, pasti popularitasnya tidak kalah dengan objek-objek wisata lainnya di Indonesia.
Ia mengatakan situs tersebut dapat dijadikan sebagai destinasi andalan Kabupaten Toba Samosir.
"Peran para pelaku industri pariwisata sangat penting dalam mengembangkan potensi wisata Mual Jabi-Jabi ini, sekaligus meneruskan tona atau pesan para leluhur agar tetap melestarikan warisan budaya," katanya.
Kepala Disbudpar Toba Samosir Ultri Sonlahir Simangunsong mengungkapkan cukup banyak objek wisata andalan potensial di kabupaten tersebut.
Berbagai objek itu, katanya, memiliki peluang besar untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya
Potensi pariwisata di kabupaten yang terletak di bagian tengah ProVinsi Sumatera Utara itu, umumnya mengetengahkan keindahan Danau Toba serta panorama alam.
"Pariwisata Toba Samosir perlu terus dibenahi secara holistik, dengan mengoptimalkan wisata budaya, wisata rohani, serta wisata minat khusus," kata Ultri. ***1***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015