Langkat, Sumut, 25/3 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, meminta para agen untuk mensuplai elpiji bersubsidi tiga kilogram ke daerah pesisir pantai agar tidak terjadi kelangkaan disana.
"Kita sudah meminta para agen elpiji untuk menyuplai ke daerah pesisir pantai agar tidak terjadi kelangkaan elpiji," kata Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Langkat Sutrisuanto, di Stabat, Rabu.
Sutrisuanto menjelaskan seharusnya tidak perlu terjadi kelangkaan elpiji seperti yang dialami masyarakat pesisir pantai Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang sejak sebulan ini.
"Kebutuhan elpiji Langkat dinilainya masih cukup sesuai dengan kuota 7.375.288 tabung," katanya.
Walaupun demikian, berdasarkan data memang ada kekurangan sebesar 2.000.000 tabung elpiji karena adanya penambahan jumlah rumah tangga 244.097 dan penyedia makan minum 5.094, sehingga asumsi pemakaian elpiji tiga kilogram 8.970.876 tabung yang seharusnya tersedia.
Namun demikian upaya penambahan ini sudah kita perjuangkan kepada pihak Pertamina, hingga sekarang ini belum terpenuhi, walaupun demikian para agen sudah kita minta untuk melakukan operasi pasar agar tidak terjadi kelangkaan.
Sementara itu wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Sumatera Utara Surkani berharap jangan ada lagi kelangkaan elpiji terjadi di pesisir pantai Kabupaten Langkat.
"Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Bagian Perekonomian harus melakukan pemantauan secara terus menerus dengan meminta data penggunaan elpiji kepada Kepala Desa ataupun Lurah, agar bisa diterapkan aturan yang tegas," katanya.
Sebab, warga masyarakat pesisir pantai sangat membutuhkan elpiji untuk mereka sehari-hari melakukan aktivitasnya, sementara sekarang ini menghilang, ada spekulasi yang berkembang, kemana elpiji itu dipergunakan.
"Agen maupun pangkalan nakal harus ditindak bila mereka mempermainkan elpiji buat masyarakat terutama nelayan," ujarnya. ***3***
(T.KR-IFZ/B/N. Hayat/N. Hayat)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Kita sudah meminta para agen elpiji untuk menyuplai ke daerah pesisir pantai agar tidak terjadi kelangkaan elpiji," kata Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Langkat Sutrisuanto, di Stabat, Rabu.
Sutrisuanto menjelaskan seharusnya tidak perlu terjadi kelangkaan elpiji seperti yang dialami masyarakat pesisir pantai Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang sejak sebulan ini.
"Kebutuhan elpiji Langkat dinilainya masih cukup sesuai dengan kuota 7.375.288 tabung," katanya.
Walaupun demikian, berdasarkan data memang ada kekurangan sebesar 2.000.000 tabung elpiji karena adanya penambahan jumlah rumah tangga 244.097 dan penyedia makan minum 5.094, sehingga asumsi pemakaian elpiji tiga kilogram 8.970.876 tabung yang seharusnya tersedia.
Namun demikian upaya penambahan ini sudah kita perjuangkan kepada pihak Pertamina, hingga sekarang ini belum terpenuhi, walaupun demikian para agen sudah kita minta untuk melakukan operasi pasar agar tidak terjadi kelangkaan.
Sementara itu wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Sumatera Utara Surkani berharap jangan ada lagi kelangkaan elpiji terjadi di pesisir pantai Kabupaten Langkat.
"Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Bagian Perekonomian harus melakukan pemantauan secara terus menerus dengan meminta data penggunaan elpiji kepada Kepala Desa ataupun Lurah, agar bisa diterapkan aturan yang tegas," katanya.
Sebab, warga masyarakat pesisir pantai sangat membutuhkan elpiji untuk mereka sehari-hari melakukan aktivitasnya, sementara sekarang ini menghilang, ada spekulasi yang berkembang, kemana elpiji itu dipergunakan.
"Agen maupun pangkalan nakal harus ditindak bila mereka mempermainkan elpiji buat masyarakat terutama nelayan," ujarnya. ***3***
(T.KR-IFZ/B/N. Hayat/N. Hayat)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015