Labuhanbatu, Sumut, 8/3 (Antara) - Rektor Universitas Al-Washliyah (Univa), Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, H Bukhori IS menggelar sidang senat terbuka wisuda sarjana angkatan III bagi 313 mahasiswa.
"Wisuda menunjukkan batas adanya suatu perubahan dari mahasiswa menjadi sarjana. Kalau dahulunya mencari konsep kehidupan, saat ini mengembangkan potensi didasari konsep ilmiah," kata Bukhori di Rantauprapat, Sabtu malam.
Diterangkan, selaku masyarakat bertaqwa, berilmu harus siap mengamalkan sesuai keahlian, memiliki kemampuan mandiri serta mempunyai visi berkualitas dan siap merancang serta mengukir karir di masa depan.
Menurutnya, kehidupan selalu ditandai dengan perubahan dan manusia yang hidup akan selalu berubah. "Di tengah-tengah perubahan itu, para wisudawan nantinya akan menghadapi bermacam-macam persoalan yang sangat kompleks," ujar Bukhori.
Sebagai sarjana, wisudawan dengan bekal kecerdasan spiritual, intelektual, sosial dan emosional dapat mengintegrasikan, memanfaatkan dan menciptakan kesempatan serta mampu berkompetisi secara sehat dan sportif hingga menggunakan logika.
Selain itu, dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman diperlukan tiga tindakan berpikir sportif, seperti halnya pilihan, keputusan dan tanggungjawab. Jika salah satu tidak ada, seseorang akan mudah berpikir negatif mengundang rasa frustasi.
Para wisudawan itu antara lain terdiri dari lulusan program pendidikan Agama Islam sebanyak 80 orang, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Biologi 22 orang, Matematika 40 orang, Bahasa dan Sastra 37 orang.
Selanjutnya, Bahasa Inggris 52 orang, untuk fakultas tehnik terdiri Tehnik Informatika sebanyak 40 orang serta Manajemen 42 orang. ***4***
(T.KR-JKG/B/F. Assegaf/F. Assegaf) 08-03-2015
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Wisuda menunjukkan batas adanya suatu perubahan dari mahasiswa menjadi sarjana. Kalau dahulunya mencari konsep kehidupan, saat ini mengembangkan potensi didasari konsep ilmiah," kata Bukhori di Rantauprapat, Sabtu malam.
Diterangkan, selaku masyarakat bertaqwa, berilmu harus siap mengamalkan sesuai keahlian, memiliki kemampuan mandiri serta mempunyai visi berkualitas dan siap merancang serta mengukir karir di masa depan.
Menurutnya, kehidupan selalu ditandai dengan perubahan dan manusia yang hidup akan selalu berubah. "Di tengah-tengah perubahan itu, para wisudawan nantinya akan menghadapi bermacam-macam persoalan yang sangat kompleks," ujar Bukhori.
Sebagai sarjana, wisudawan dengan bekal kecerdasan spiritual, intelektual, sosial dan emosional dapat mengintegrasikan, memanfaatkan dan menciptakan kesempatan serta mampu berkompetisi secara sehat dan sportif hingga menggunakan logika.
Selain itu, dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman diperlukan tiga tindakan berpikir sportif, seperti halnya pilihan, keputusan dan tanggungjawab. Jika salah satu tidak ada, seseorang akan mudah berpikir negatif mengundang rasa frustasi.
Para wisudawan itu antara lain terdiri dari lulusan program pendidikan Agama Islam sebanyak 80 orang, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Biologi 22 orang, Matematika 40 orang, Bahasa dan Sastra 37 orang.
Selanjutnya, Bahasa Inggris 52 orang, untuk fakultas tehnik terdiri Tehnik Informatika sebanyak 40 orang serta Manajemen 42 orang. ***4***
(T.KR-JKG/B/F. Assegaf/F. Assegaf) 08-03-2015
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015