Langkat, Sumut, 6/3 (Antara) - Jembatan penghubung antardesa yang rusak di Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga sekarang belum diperbaiki sehingga aktifitas warga terganggu, karena jembatan darurat hanya bisa dilintasi sepeda motor.

"Jembatan rusak belum juga diperbaiki," kata salah seorang tokoh masyarakat Batang Serangan Herman, di Batang Serangan, Jumat.

Dia mengungkapkan jembatan yang bisa menghubungkan tiga desa di Kecamatan Batang Serangan itu, sudah putus sejak dua bulan yang lalu, akibat banjir.

Awalnya jembatan penghubung ini dalam proses pengerjaan oleh kontraktor, namun pengerjaannya terhenti karena tiang peyangganya roboh akibat diterjang derasnya air sungai.

"Sekarang pengerjaan proyek tersebut sudah terhenti," sambungnya. Jelas berakibat bagi aktifitas warga yang hanya mengharapkan jembatan untuk bisa membawa hasil panen menjadi terganggu.
Warga terpaksa membuat jembatan darurat yang terbuat dari kayu, agar bisa melintasi sungai.

Namun jembatan ini juga masih mengkhawatirkan karena kondisi kayu yang sudah mulai lapuk, dan tiang peyangga yang mulai bergoyang.

"Akibat ketiadaan jembatan sekarang ini warga yang naik kenderaan seperti truk, mobil, warga harus menempuh jarak tiga kali lipat dari yang sekarang dan harus mengeluarkan biaya tambahan," ujarnya.

Sementara seorang warga lainnya Baktiar berharap pada Dinas Pekerjaan Umum Langkat agar segera melanjutkan proses perbaikan jembatan itu, sehingga aktifitas waga bisa kembali berjalan normal seperti biasa.

"Banyak hasil bumi warga yang terkendala karena jembatan yang rusak ini, apalagi jembatan kayu juga sangat rawan untuk membawa hasil bumi yang ada," katanya.

Jembatan ini harus secepatnya diselesaikan, bila tidak warga terus akan merugi, karena hasil bumi mereka tidak bisa cepat dipasarkan ke Kota Stabat, Binjai, Tanjungpura. ***4***
(T.KR-IFZ/B/F.C. Kuen/F.C. Kuen)

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015