Langkat, Sumut, 25/2 (antara) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) mencatat sebanyak 28 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di daerah itu selama periode Januari- Februari 2015, namun tidak sampai merenggut korban jiwa.

"Ada 28 kasus DBD selama dua bulan terakhir," kata Kepala Dinkes dr Sadikun Winoto melalui Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit dr Imanuel Pinem, di Stabat, Rabu.

Imanuel Pinem menjelaskan untuk kejadian bulan Januari sebanyak 17 kasus sementara untuk bulan Februari sebanyak 11 kasus.
Ia menyebutkan jumlah kasus itu merupakan catatan pada instansinya berdasarkan laporan yang diterima dari seluruh puskesmas yang ada di daerah itu.

Sementara itu untuk tahun 2014, tercatat 327 kasus DBD yang, menyebabkab lima orang meninggal.

Untuk tahun 2015, pihaknya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran petugas kesehatan untuk mengantisipasi perkembangan penyakit DBD agar kasus DBD tidak meningkat.

"Upaya peningkatan kebersihan dengan melakukan 3M terus kami sampaikan kepada masyarakat agar penyakit ini tidak semakin berkembang, terutama di daerah-daerah yang selama ini tingkat perkembangannya cukup tinggi," ujarnya.

Ketika disinggung ada berapa jenis nyamuk malaria (Anopheles) yang terdapat hidup di Langkat, Pinem menjelaskan ada tiga jenis Anopheles, di antaranya Anopheles Sundaicus, dimana nyamuk tersebut hidupnya di daerah pesisir pantai.

Selain itu Anopheles Maculatus, nyamuk malaria yang hidupnya di daerah persawahan, dan Anopheles Balabacentis yaitu nyamuk malaria yang hidupnya di daerah perbukitan, atau hutan kecil.***4***


Langkat, Sumut, 25/2 (antara) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) mencatat sebanyak 28 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di daerah itu dari Januari hingga Februari 2015, dan korban meninggal belum ada.

"Ada 28 kasus DBD dari Januari hingga Februari 2015," kata Kepala Dinkes dr Sadikun Winoto melalui Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit dr Imanuel Pinem, di Stabat, Rabu.

Imanuel Pinem menjelaskan untuk kejadian bulan Januari sebanyak 17 kasus sementara untuk bulan februari hingga hari ini sebanyak 11 kasus.
Ia menyebutkan jumlah kasus itu merupakan catatan pada instansinya berdasarkan laporan yang diterima dari seluruh puskesmas yang ada di daerah itu.

Sementara itu untuk Tahun 2014 yang lalu, tercatat ada 327 kasus DBD yang tercatat di instansinya, dimana menyebabkab lima warga meninggal dunia karena tidak dapat tertolong,¿ sambungnya.

Untuk tahun 2015, pihaknya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran petugas kesehatan untuk mengantisipasi perkembangan penyakit DBD agar kasus DBD tidak meningkat.

¿Upaya peningkatan kebersihan dengan melakukan 3M terus kami sampaikan kepada masyarakat agar penyakit ini tidak semakin berkembang, terutama di daerah-daerah yang selama ini tingkat perkembangannya cukup tinggi,¿ ujarnya.

Ketika disinggung ada berapa jenis nyamuk malaria (Anopheles) yang terdapat hidup di Langkat, Pinem menjelaskan ada tiga jenis Anopheles, di antaranya Anopheles Sundaicus, dimana nyamuk tersebut hidupnya di daerah pesisir pantai.

Selain itu Anopheles Maculatus, nyamuk malaria yang hidupnya di daerah persawahan, dan Anopheles Balabacentis yaitu nyamuk malaria yang hidupnya di daerah perbukitan, atau hutan kecil.***4***

(T.KR-IFZ/C/I.K. Sutika/I.K. Sutika)

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015