Langkat, Sumut, 23/2 (Antara) - Forum Peduli Kesehatan Masyarakat (FPKM) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menjelaskan sudah tujuh Pusat Kesehatan Masyarakat dan Rumah Sakit menyatakan kesiapan mereka menjalankan program EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival).
"Ada tujuh puskesmas dan rumah sakit yang menyatakan kesiapan mereka mendukung program EMAS," kata Ketua Forum Peduli Kesehatan Masyarakat Kabupaten Langkat Surkani, di Stabat, Senin.
Surkani juga menjelaskan forum sudah melakukan kunjungan di fasilitas kesehatan untuk memastikan kesiapan dalam melayani ibu hamil dan anak baru lahir di fasilitas yang lengkap.
Guna mjendukung kesuksesan program itu maka FKPM melakukan penguatan forum di tingkat kabupaten, yang di hadiri perwakilan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) antara lain Muhammadiyah, HIMALA, Aisyiyah, IMM, IDI, Nahsyiatul Aisyiyah, PPNI, IPM, IBI, IMM, Muslimat NU, Pemuda Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, BKPRMI, PMI, DKR, LPM2, KNPI, WII.
"Ini merupakan konsolidasi ditingkat ormas dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak baru lahir yang ada di Langkat," katanya.
Selain itu juga membahas keseriusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat Komisi B demi memperjuangkan anggaran kesehatan sebesar 10 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (DPRD) tahun depan yang dilakukan FPKM di DPRD Langkat.
Dari forum itu banyak hal yang bisa dihasilkan dalam acara tersebut yang disampaikan tentang advokasi terhadap penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang ada di Langkat.
Untuk itu perlu keseriusan Ormas yang tergabung dalam Forum Peduli Kesehatan Masyarakat (FPKM) Kabupaten Langkat, guna mensosialisasikan melahirkan ibu dan anak di fasilitas kesehatan khususnya di puskesmas yang ada di daerah ini.
Surkani juga mengungkapkan forum menggaris bawahi bahwa bidan-bidan dilarang membawa ibu yang akan melahirkan di rumah sebab berisiko dan sebagai penyumbang angka kematian ibu dan anak.
Dalam penguatan forum tingkat Kabupaten Langkat disusun rencana tindak lanjut guna menjalankan program FPKM yang belum terealisasi untuk tiga bulan ke depan di antaranya di setiap desa maupun di kecamatan harus mengaktifkan kembali "Desa Siaga" yang dibangun 2006, adanya "Ambulance Desa" dan "Kelas Ibu Hamil," katanya.***4***
(T.KR-IFZ/C/Suparmono/Suparmono) 23-02-2015
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Ada tujuh puskesmas dan rumah sakit yang menyatakan kesiapan mereka mendukung program EMAS," kata Ketua Forum Peduli Kesehatan Masyarakat Kabupaten Langkat Surkani, di Stabat, Senin.
Surkani juga menjelaskan forum sudah melakukan kunjungan di fasilitas kesehatan untuk memastikan kesiapan dalam melayani ibu hamil dan anak baru lahir di fasilitas yang lengkap.
Guna mjendukung kesuksesan program itu maka FKPM melakukan penguatan forum di tingkat kabupaten, yang di hadiri perwakilan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) antara lain Muhammadiyah, HIMALA, Aisyiyah, IMM, IDI, Nahsyiatul Aisyiyah, PPNI, IPM, IBI, IMM, Muslimat NU, Pemuda Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, BKPRMI, PMI, DKR, LPM2, KNPI, WII.
"Ini merupakan konsolidasi ditingkat ormas dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak baru lahir yang ada di Langkat," katanya.
Selain itu juga membahas keseriusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat Komisi B demi memperjuangkan anggaran kesehatan sebesar 10 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (DPRD) tahun depan yang dilakukan FPKM di DPRD Langkat.
Dari forum itu banyak hal yang bisa dihasilkan dalam acara tersebut yang disampaikan tentang advokasi terhadap penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang ada di Langkat.
Untuk itu perlu keseriusan Ormas yang tergabung dalam Forum Peduli Kesehatan Masyarakat (FPKM) Kabupaten Langkat, guna mensosialisasikan melahirkan ibu dan anak di fasilitas kesehatan khususnya di puskesmas yang ada di daerah ini.
Surkani juga mengungkapkan forum menggaris bawahi bahwa bidan-bidan dilarang membawa ibu yang akan melahirkan di rumah sebab berisiko dan sebagai penyumbang angka kematian ibu dan anak.
Dalam penguatan forum tingkat Kabupaten Langkat disusun rencana tindak lanjut guna menjalankan program FPKM yang belum terealisasi untuk tiga bulan ke depan di antaranya di setiap desa maupun di kecamatan harus mengaktifkan kembali "Desa Siaga" yang dibangun 2006, adanya "Ambulance Desa" dan "Kelas Ibu Hamil," katanya.***4***
(T.KR-IFZ/C/Suparmono/Suparmono) 23-02-2015
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015