Langkat, Sumut, 3/2 (Antara) - Perkampungan religius Besilam Babussalam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara perlu ditetapkan pemerintah setempat sebagai cagar budaya Islam.
"Perkampungan Babussalam itu perlu ditetapkan menjadi cagar budaya Islam," kata anggota Dewan Pewakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat Nurul Azhar Lubis, di Stabat, Selasa.
Nurul Azhar berharap agar Pemerintah Kabupaten Langkat, menjadikan perkampungan yang sudah lama dan cukup terkenal di dunia itu menjadi cagar budaya Islam.
"Dengan menjadikan perkampungan Babussalam menjadi cagar budaya, tentu konsekwensinya harus menjadi perhatian untuk melestarikannya," katanya.
Sebab, perkampungan itu sudah ada sejak 113 tahun yang lalu, dimana pertama kali didirkan oleh Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan Al Qalidy Naqsabandy, yang setiap tahunnya didatangi ribuan tamu untuk melakukan ziarah kesana.
Nurul juga berharap agar Kantor Pariwisata Seni dan Budaya juga aktif untuk mempromosikan perkampungan itu terutama kepada para wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatera Utara untuk berkunjung ke perkampungan Babussalam itu.
"Tentu wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatera Utara, perlu didorong untuk datang ke perkampungan itu bila nantimnya telah menjadi cagar budaya," sambungnya.
Ia juga berharap agar dalam P-APBD tahun 2015, Pemkab Langkat bisa menganggarkan dana buat mewujudkan Perkampungan Babussalam itu menjadi cagar budaya Islam.
Sementara salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Langkat Syahrizal sangat mendukung dijadikannya Perkampungan Babussalam itu dijadikan cagar budaya Islam.
"Harus ada komitmen kita untuk menjadikan perkampungan Babussalam menjadi cagar budaya, agar bisa tetap lestari terus, karena perkampungan itu sudah cukup tua, dan ada sejak zaman penjajahan Belanda," katanya.
Syahrizal juga menjelaskan kita harus berani mencontoh bagaimana negara Malaysia menjadikan bangunan tua, perkampungan tua, dan sebagainya menjadikan itu cagar budaya dengan perhatian pemerintah setempat," sambungnya.***4***
(T.KR-IFZ/B/M. Taufik/M. Taufik) 03-02-2015
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Perkampungan Babussalam itu perlu ditetapkan menjadi cagar budaya Islam," kata anggota Dewan Pewakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat Nurul Azhar Lubis, di Stabat, Selasa.
Nurul Azhar berharap agar Pemerintah Kabupaten Langkat, menjadikan perkampungan yang sudah lama dan cukup terkenal di dunia itu menjadi cagar budaya Islam.
"Dengan menjadikan perkampungan Babussalam menjadi cagar budaya, tentu konsekwensinya harus menjadi perhatian untuk melestarikannya," katanya.
Sebab, perkampungan itu sudah ada sejak 113 tahun yang lalu, dimana pertama kali didirkan oleh Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan Al Qalidy Naqsabandy, yang setiap tahunnya didatangi ribuan tamu untuk melakukan ziarah kesana.
Nurul juga berharap agar Kantor Pariwisata Seni dan Budaya juga aktif untuk mempromosikan perkampungan itu terutama kepada para wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatera Utara untuk berkunjung ke perkampungan Babussalam itu.
"Tentu wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatera Utara, perlu didorong untuk datang ke perkampungan itu bila nantimnya telah menjadi cagar budaya," sambungnya.
Ia juga berharap agar dalam P-APBD tahun 2015, Pemkab Langkat bisa menganggarkan dana buat mewujudkan Perkampungan Babussalam itu menjadi cagar budaya Islam.
Sementara salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Langkat Syahrizal sangat mendukung dijadikannya Perkampungan Babussalam itu dijadikan cagar budaya Islam.
"Harus ada komitmen kita untuk menjadikan perkampungan Babussalam menjadi cagar budaya, agar bisa tetap lestari terus, karena perkampungan itu sudah cukup tua, dan ada sejak zaman penjajahan Belanda," katanya.
Syahrizal juga menjelaskan kita harus berani mencontoh bagaimana negara Malaysia menjadikan bangunan tua, perkampungan tua, dan sebagainya menjadikan itu cagar budaya dengan perhatian pemerintah setempat," sambungnya.***4***
(T.KR-IFZ/B/M. Taufik/M. Taufik) 03-02-2015
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015