Samosir, Sumut, 19/1 (Antara) - Tembok penahan longsor di sejumlah titik yang dibangun di jalan simpang Limbong-Sagala, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, pada Desember 2014, runtuh diperkirakan akibat tingginya curah hujan.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat pengguna jalan terhadap pelaksanaan proyek yang dinilai merugikan dan membahayakan mereka.

"Baru beberapa bulan sudah ambruk. Ini perlu dievaluasi dan diusut oleh pihak hukum," kata Ranto Limbong, warga Sianjur Mula-mula, Senin.

Ranto mengatakan, cuaca buruk yang terjadi dalam kurun waktu dua bulan ini jangan dijadikan alasan sebagai penyebab runtuhnya penahan dinding jalan.

Ranto juga mengharapkan kepada pemerintah setempat untuk melakukan pengawasan secara melekat dan ketat terhadap pelaksanaan proyek supaya hasilnya bisa dirasakan masyarakat.

Sekretaris Dinas PU Kabupaten Samosir, Jonter Limbong mengatakan, proyek senilai Rp1,9 miliar lebih tersebut dikerjakan dengan kontrak selama 90 hari masa pelaksanaan.

"Proyek itu terhitung sejak 24 September 2014. Kami akan cek (periksa) ke lapangan," ujar Jonter. ***4***
(T.KR-WRS/C/E.S. Syafei/E.S. Syafei)

Pewarta: Waristo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015