Medan, 21/12 (Antara) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata  Indonesia (Asita) Sumatera Utara meminta Angkasa Pura II Bandara Kualanamu memperbaiki kinerja di jajaran petugas pengamanan karena banyak laporan terjadi pemerasan khususnya kepada wisatawan asing.

        "Terakhir Asita mendapatkan laporan dari wisatawan  asal RRT (Republik Rakyat Tingkok)  An Zhenyuan yang  sempat ditahan oknum pengamanan Kualanamu  terkait dengan beberapa batu yang dibawanya," kata  Wakil Ketua Asita Sumut, Adil Anwar di Medan, Minggu.

        Menurut laporan wisatawan RRT itu, batu yang dibawa sebagai oleh-oleh itu dibeli di pedagang kaki lima di kawasan Ancol, Jakarta.

        Oknum sekuriti itu meminta uang Rp5 juta agar dirinya diizinkan membawa batu-batu itu.

        Namun, walau akhirnya petugas pengaman itu menurunkan tarif  menjadi Rp3,5 juta, wisatawan RRT itu tidak mau dengan alasan merasa diperas dan batu itu bukan barang yang dilarang dibawa.

        "Batu itu ditinggal, namun wisatawan tersebut yang merupakan penumpang Malaysia Airlines mengirim protes ke Asita dan termasuk ke Ketua Komisi  Asosiasi Provinsi Bersaudara Sumut-Guangdong, Ardjan Leo. Kasus itu memalukan,"katanya.

        Adil Anwar yang akrab dipanggil Atek itu menjelaskan, pemerasan harusnya  tidak  terjadi di  Kualanamu yang berkelas internasional.

        "Kasus itu  mencoreng nama baik Sumut dan  termasuk KNIA sendiri. Padahal Pemprov Sumut dan Asita sudah mati-matian mempromosikan pariwisata Sumut ke luar negri,"katanya.

        Apalagi, pada tahun 2015 sudah berjalan Masyarakat Ekonomi  ASEAN (MEA) yang membuat persaingan semakin ketat.

        "Kalau memang barangnya masuk dalam katagori terlarang.Harusnya ditahan, bukan diperas dengan meminta uang,"katanya.

        Kepala Security Bandara Kualanamu, Kuswadi, saat menerima laporan pengaduan Asita dan Asosiasi Provinsi Bersaudara Sumut-Guangdong itu, mengaku belum mengetahui kasus itu secara pasti.

        Namun, dia berjanji menindaklanjuti termasuk memberikan sanksi kepada bawahannya jika dipastikan benar melakukan dugaan pemerasan.

        "Saya perlu klarifikasi dulu. Kalau ternyata benar akan ditindak tegas," katanya. ***1***

(T.E016/B/S. Muryono/S. Muryono) 21-12-2014 17:25:45

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014