Langkat, Sumut,  (Antara) - Ribuan nelayan di pesisir pantai timur Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengelola tambak udang dan ikan baik yang tradisional, semi intensif maupun intensif yang berada di sembilan kecamatan yang ada di daerah itu.

         "Ada ribuan nelayan mengelola tambak udang dan ikan," kata Kepala Bidang Usaha dan Perikanan BUdidaya Jantje R Turangan, di Stabat, Minggu.

         Dari data yang ada pada instansinya untuk pengelola tambak udang vaname tradisional 1.304 nelayan, semi intensif 1.276 nelayan,intensif 122 nelayan, katanya.

         Sementara untuk budidaya tambak udang windu sekarang ini yang tradisional ada 726 nelayan, semi intensif 250 nelyan dan intensif 13 nelayan.

         Tidak hanya itu saja, nelayan ini juga ada yang mengelola budidaya kolam semi intensif sebanyak 2.050 orang, budidaya jaring apung laut 8.077 orang, budidaya jaring apung tawar 530 orang dan budidaya tambak perusahaan ada 16 perusahaan, katanya.

         Produksi para nelayan dan perusahan ini biasanya ada untuk tujuan ekspor seperti ke Malaysia, Singapura, Hongkong, maupun Jepang.

         Ada juga untuk memenuhi pasaran lokal seperti rumah makan, restoran, cafe, resto di Binjai, Medan, Aceh, maupun juga Padang, Pekanbaru yang setiap harinya langsung dikirim sesuai dengan permintaan.

         "Untuk kebutuhan msyarakat Langkat sendiri juga dipasok dari para nelayan ini, dimana menjelang sore hari para pengecer akan datang ke rumah-rumah mataupun juga berjualan di pinggir jalan maupun juga di pasar tradisional," katanya.

         Sementara luas lahan yang dipergunakan untuk budidaya tambak baik itu tradisional, semi intensif dan intensif mencapai 6.988 hektare.

         Untuk budidaya tambak udang vaname mencapai 4.672 hektare, udang windu mencapai 2.316 hektare, budidaya kolam 55 hektare, budidaya jaring apung laut 696.008 hektare, budidaya jaring apung tawar 42.400 hektare, dan budidaya tambak perusahaan 160 hektare, katanya.***2***
(T.KR-IFZ/B/S. Muryono/S. Muryono) 07-12-2014 20:56:02

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014