Deputy General Manager Umum dan CSR PT Inalum W. Djoko Laksono yang dihubungi dari Medan Senin mengatakan penghargaan yang diraih tersebut bukanlah tujuan perusahaan mereka, karena yang sebenarnya semata-mata sebagai kepedulian kepada masyarakat.
Keikutsertaan mereka pada even bergensi tersebut adalah media untuk benchmarking, best sharing practice dan mengevaluasi program CSR dan Pemberdayaan Masyarakat yang ada, untuk lebih ditingkatkan dan diperbaiki di masa yang akan datang sesuai dengan prinsip ISO 26000.
"Sustainable Development, kebutuhan pemangku kepentingan dan selaras dengan kebijakan pemerintah,” katanya.
Penghargaan yang diraih tersebut berdasarkan prinsip ISO 26000, untuk Sektor Industri dan Manufaktur yang diadakan oleh CFCD (Corporate Forum for Community Development), Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan BSN (Badan Standarisasi Nasional), Balai Kartini, Jakarta (28/11) lalu.
Inalum berhasil meraih 2 peringkat untuk Gold, dan 1 peringkat untuk silver serta meraih Apresiasi untuk aspek Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat.
Peringkat Gold diberikan untuk bidang Pendidikan dan Budaya yaitu untuk pelaksanaan program Besar Asa (Beasiswa Sarjana dan Siswa Berbasis Desa) di 14 Desa yang tersebar di 4 Kecamatan di Kabupaten Batubara yang telah berjalan sejak tahun 2010.
Serta Bidang Kesehatan untuk Program Posyandu untuk Kesehatan Masyarakat di 3 Desa dari 2 Kecamatan di Sekitar Pabrik Peleburan Aluminium yang telah berlangsung sejak tahun anggaran 2010.
Peringkat Silver diraih oleh PT Inalum di bidang penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan, yaitu program Warung Nelayan: Usaha Alternative bagi Nelayan Tradisional di kecamatan di sekitar Smelting Plant yang mulai dirintis sejak 2012.
Adapun di bidang investasi sosial untuk infrastruktur melalui program Air Bersih bagi Masyarakat Pesisir di 4 Desa dari 3 Kecamatan di sekitar lingkar operasi perusahaan sejak tahun 2010, Inalum harus puas mendapatkan peringkat Apresiasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Keikutsertaan mereka pada even bergensi tersebut adalah media untuk benchmarking, best sharing practice dan mengevaluasi program CSR dan Pemberdayaan Masyarakat yang ada, untuk lebih ditingkatkan dan diperbaiki di masa yang akan datang sesuai dengan prinsip ISO 26000.
"Sustainable Development, kebutuhan pemangku kepentingan dan selaras dengan kebijakan pemerintah,” katanya.
Penghargaan yang diraih tersebut berdasarkan prinsip ISO 26000, untuk Sektor Industri dan Manufaktur yang diadakan oleh CFCD (Corporate Forum for Community Development), Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan BSN (Badan Standarisasi Nasional), Balai Kartini, Jakarta (28/11) lalu.
Inalum berhasil meraih 2 peringkat untuk Gold, dan 1 peringkat untuk silver serta meraih Apresiasi untuk aspek Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat.
Peringkat Gold diberikan untuk bidang Pendidikan dan Budaya yaitu untuk pelaksanaan program Besar Asa (Beasiswa Sarjana dan Siswa Berbasis Desa) di 14 Desa yang tersebar di 4 Kecamatan di Kabupaten Batubara yang telah berjalan sejak tahun 2010.
Serta Bidang Kesehatan untuk Program Posyandu untuk Kesehatan Masyarakat di 3 Desa dari 2 Kecamatan di Sekitar Pabrik Peleburan Aluminium yang telah berlangsung sejak tahun anggaran 2010.
Peringkat Silver diraih oleh PT Inalum di bidang penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan, yaitu program Warung Nelayan: Usaha Alternative bagi Nelayan Tradisional di kecamatan di sekitar Smelting Plant yang mulai dirintis sejak 2012.
Adapun di bidang investasi sosial untuk infrastruktur melalui program Air Bersih bagi Masyarakat Pesisir di 4 Desa dari 3 Kecamatan di sekitar lingkar operasi perusahaan sejak tahun 2010, Inalum harus puas mendapatkan peringkat Apresiasi.
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014