Langkat, Sumut, 6/11 (Antara) - Petani di Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menunggu air pasang laut baru menanam padi dengan melakukan pemompaan air yang masuk ke sungai ke lahan persawahan kelompok tani yang ada di kawasan itu.
"Kita masih menunggu air pasang laut untuk bertanam padi," kata Ketua Kelompok Sumber Tani Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat Suwardi, di Babalan, Kamis.
Sekarang ini ada sekitar 117 hektare lahan persawahan yang menunggu tanam di daerah itu, yang persawahannya tergantung kepada air pasang laut yang masuk ke berbagai sungai yang ada di sekitar tempat itu, katanya.
Setelah air pasang laut yang masuk ke sungai barulah kelompok petani yang ada memompakan air ke lahan persawahan dan petani segera bertanam padi.
"Lahan persawahan di sini bisa ditanami bila air pasang laut masuk ke sungai-sungai lalu dipompakan ke persawahan," ungkapnya.
Suwardi juga menjelaskan pompanisasi yang ada di kelompok taninya sekarang ini ada tiga unit yang kesemuanya merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Langkat.
"Petani sudah persiapkan lahan mereka, termasuk penyemaian bibit padi juga sudah sesuai umur yang akan ditanam di lahan persawahan, tinggal menunggu air laut pasang," katanya.
Pada kesempatan itu disampakannya juga bahwa seluas 10 hektare lahan persawahan anggota kelompok tani Baja berada di daerah Alur Hitam, yang juga merupakan penangkar padi mengalami kekeringan.
"Seluas 10 hektare penangkar padi mengalami kekeringan dan sudah dilaporkan kepada Dinas Pertanian setempat," sambungnya.
Kekeringan yang terjadi ini, selain kurangnya curah hujan juga diakibatkan air pasang belum juga masuk ke daerah itu. ***2***
(T.KR-IFZ/B/F.C. Kuen/F.C. Kuen)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Kita masih menunggu air pasang laut untuk bertanam padi," kata Ketua Kelompok Sumber Tani Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat Suwardi, di Babalan, Kamis.
Sekarang ini ada sekitar 117 hektare lahan persawahan yang menunggu tanam di daerah itu, yang persawahannya tergantung kepada air pasang laut yang masuk ke berbagai sungai yang ada di sekitar tempat itu, katanya.
Setelah air pasang laut yang masuk ke sungai barulah kelompok petani yang ada memompakan air ke lahan persawahan dan petani segera bertanam padi.
"Lahan persawahan di sini bisa ditanami bila air pasang laut masuk ke sungai-sungai lalu dipompakan ke persawahan," ungkapnya.
Suwardi juga menjelaskan pompanisasi yang ada di kelompok taninya sekarang ini ada tiga unit yang kesemuanya merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Langkat.
"Petani sudah persiapkan lahan mereka, termasuk penyemaian bibit padi juga sudah sesuai umur yang akan ditanam di lahan persawahan, tinggal menunggu air laut pasang," katanya.
Pada kesempatan itu disampakannya juga bahwa seluas 10 hektare lahan persawahan anggota kelompok tani Baja berada di daerah Alur Hitam, yang juga merupakan penangkar padi mengalami kekeringan.
"Seluas 10 hektare penangkar padi mengalami kekeringan dan sudah dilaporkan kepada Dinas Pertanian setempat," sambungnya.
Kekeringan yang terjadi ini, selain kurangnya curah hujan juga diakibatkan air pasang belum juga masuk ke daerah itu. ***2***
(T.KR-IFZ/B/F.C. Kuen/F.C. Kuen)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014