Labuhanbatu, Sumut, 2/10 (Antara) - Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, mendorong petani padi agar melaksanakan pola tanam dua kali dalam setahun.
"Ya, kita kerap mendorong kawan-kawan petani agar mau bertanam dua kali setahun," kata Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Pemkab Labuhanbatu, Binner Sitorus di kantornya, Kamis.
Dorongan tersebut mengingat sistem pengairan di Kabupaten Labuhanbatu mayoritas tadah hujan. Jadi ujarnya, sistem itu akan memakan waktu sekitar empat bulan mulai tanam hingga panen.
"Kalau dahulu hanya sekali setahun dengan waktu sekitar hampir enam bulan lamanya, tetapi sekarang 120 hari sudah panen dan dua kali selama setahun," ujarnya.
Jika dahulu petani memulai penanaman berkisar bulan September hingga Januari, namun saat ini diantara April hingga Juli serta September hingga Desember.
Sedangkan jenis bibit dikala sistem tanam setahun biasanya petani menggunakan bibit lokal yakni ramos dan kuku balam. Belakangan sistem dua kali menggunakan benih unggul jenis 46 dan ciherang.
Guna mendukung penanaman padi dua kali, pihak Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan menyediakan berbagai fasilitas diantaranya bantuan alat mesin pertanian, pemberian racun/obat-obatan untuk hama penyakit.
"Dorongan itu bertujuan meningkatkan perekonomian petani. Untuk memudahkannya, kita berikan bantuan fasilitas kebutuhannya dan dapat dilihat sekitar lima tahunan ini sistem dua kali itu," papar Binner Sitorus. ***2***
(T.KR-JKG/B/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Ya, kita kerap mendorong kawan-kawan petani agar mau bertanam dua kali setahun," kata Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Pemkab Labuhanbatu, Binner Sitorus di kantornya, Kamis.
Dorongan tersebut mengingat sistem pengairan di Kabupaten Labuhanbatu mayoritas tadah hujan. Jadi ujarnya, sistem itu akan memakan waktu sekitar empat bulan mulai tanam hingga panen.
"Kalau dahulu hanya sekali setahun dengan waktu sekitar hampir enam bulan lamanya, tetapi sekarang 120 hari sudah panen dan dua kali selama setahun," ujarnya.
Jika dahulu petani memulai penanaman berkisar bulan September hingga Januari, namun saat ini diantara April hingga Juli serta September hingga Desember.
Sedangkan jenis bibit dikala sistem tanam setahun biasanya petani menggunakan bibit lokal yakni ramos dan kuku balam. Belakangan sistem dua kali menggunakan benih unggul jenis 46 dan ciherang.
Guna mendukung penanaman padi dua kali, pihak Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan menyediakan berbagai fasilitas diantaranya bantuan alat mesin pertanian, pemberian racun/obat-obatan untuk hama penyakit.
"Dorongan itu bertujuan meningkatkan perekonomian petani. Untuk memudahkannya, kita berikan bantuan fasilitas kebutuhannya dan dapat dilihat sekitar lima tahunan ini sistem dua kali itu," papar Binner Sitorus. ***2***
(T.KR-JKG/B/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014