Medan, 18/6 (Antara) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Utara meyakini harga minyak goreng tidak akan bergejolak menjelang Ramadhan ini karena daerah itu merupakan salah satu produsen terbesar produk tersebut.

"Stok minyak goreng di Sumut saja dewasa ini ada 90 ribuan ton dari kebutuhan per bulan yang hanya berkisar 15 ribuan hingga 25 ribuan ton per bulan," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumut, Roully Tambunan di Medan, Rabu.

Dengan stok yang sangat memadai, sangat kecil kemungkinan terjadi kelangkaan yang bisa membuat gejolak harga, meski ada kenaikan permintaan dampak psikologis mendekati Puasa Ramadhan.

"Semakin yakin harga bisa dikendalikan karena Sumut merupakan salah satu produsen minyak goreng terbesar di dalam negeri sehingga pengamanan kebutuhan dan termasuk harga bisa dikendalikan lebih cepat," katanya.

Harga minyak goreng kemasan di pasar Medan pekan ini dalam keadaan stabil atau berkisar Rp12 ribuan hingga Rp13 ribuan per kg.

Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Timbas P Ginting, menyebutkan, harga minyak sawit mentah (CPO) yang merupakan bahan baku minyak goreng itu tren menguat kembali setelah sempat tertekan.

Harga penjualan di Kantor Pemasaran Bersama untuk melalui Pelabuhan Dumai pada tanggal 17 Juni mencapai Rp9.405 per kg dari tanggal 16 Juni yang masih Rp9.260 per kg.

Harga CPO di Rotterdam tanggal 17 Juni mencapai 847,50 dolar AS per ton atau turun sedikit dari tanggal 16 yang 857, 50 dolar AS per kg.

"Stok CPO juga cukup aman, meski panen besar belum masuk di September," katanya.(E016)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014