Oleh Riza Harahap



Jakarta, 4/5 (Antara) - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengapresiasi peningkatan peringkat perekonomian Indonesia dari peringkat 16 menjadi peringkat 10 dunia seperti dirilis Bank Dunia tahun ini.

"Dengan keberhasilan tersebut, maka pemerintahan mendatang sudah selayaknya terus melanjutkan kebijakan ekonomi jalan tengah yang telah dilakukan oleh pemerintahan Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," kata Dino Patti Djalal melalui surat elektroniknya, di Jakarta, Minggu.

Menurut Dino Patti, pemerintahan Presiden SBY sudah membuat dan melaksanakan masterplan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia yang memacu investasi, termasuk investasi asing sesuai aturan berlaku atau dikenal dengan sebutan "ekonomi jalan tengah".

"Ekonomi jalan tengah" pemerintahan Presiden SBY, menurut dia, cocok bagi Indonesia karena berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus terjadi pemerataan kesejahteraan di masyarakat.
"Pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintahan Presiden SBY harus terus dilanjutkan untuk menjadi salah satu negara kekuatan ekonomi dunia pada 15 hingga 20 tahun mendatang," katanya.

Dengan pencapaian di bidang ekonomi ini, Dino meminta presiden terpilih mendatang untuk tidak meremehkan warisan pemerintahan Presiden SBY.

Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat ini menambahkan, saat ini banyak negara kekuatan ekonomi dunia yang mengalami penurunan karena krisis ekonomi dan politik.

Ia mencontohkan, salah satunya adalah Thailand yang terpuruk karena krisis politik dalam negerinya.

"Pada saat sejumlah negara di Amerika, Eropa, dan Asia, pertumbuhan ekonominya defisit, Indonesia justru perekonomian tumbuh sekitar enam persen," katanya.

Dino Patti berharap, siapapun yang terpilih sebagai presiden Indonesia selanjutnya agar dapat menjaga kekuatan perekonomian Indonesia saat ini.

Sebelumnya, Presiden SBY menyatakan mengapresiasi peningkatan peringkat perekonomian Indonesia yang saat ini berada di posisi 10 besar dunia.

"Tadi pagi saya mendapat berita dari Menteri Keuangan saudara Chatib Basri, bahwa Bank Dunia telah menetapkan peringkat ekonomi dunia berdasarkan GDP purchasing power imparity, dan Indonesia ditetapkan pada peringkat 10 di dunia," kata Presiden SBY dalam sambutannya pada peluncuran Rajawali Televisi (RTV) di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta, Sabtu (3/5) malam.

Menurut Presiden SBY, ditetapkannya Indonesia di peringkat 10 sebagai negara kekuatan ekonomi di dunia, merupakan awal yang baik.

"Perjalanan bangsa Indonesia masih panjang, masih banyak hal yang harus kita benahi," kata Presiden SBY.

Dengan peringkat saat ini, maka Indonesia merupakan negara kekuatan ekonomi di dunia setelah, Amerika Serikat, China, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis dan Inggris. (R024)

Pewarta: Riza Harahap

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014