Oleh Evalisa SIREGAR

Medan, 20/4 (Antara) - Harga ekspor karet Indonesia hingga mendekati akhir April 2014 terus turun hingga tinggal 1,807 dolar AS pada tanggal 16 April.

"Dari harga awal April masih sebesar 1,835 dolar AS per kg awal April tinggal 1,807 dolar AS tanggal 16 April,"kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Minggu.

Penurunan harga dipicu banyak faktor mulai dari melemahnya permintaan dan fluktuasi nilai dolar AS.

Dengan melemahnya harga jual, maka diperkirakan nilai ekspor semakin turun.

Dua bulan pertama tahun ini saja, nilai ekspornya sudah turun 18,69 persen atau 313,881 juta dolar AS dari 386,023 juta dolar AS di periode sama sebelumnya.

"Terjadi penurunan devisa meski secara volume tetap bertumbuh,"katanya.

Padahal, negara produsen terus berupaya mengangkat harga di atas 2,5 dolar atau hingga 3 dolar AS per kg seperti sebelumnyai
.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono, menyebutkan, penurunan devisa sudah terjadi sejak Januari.

Dia mengakui, selain karet, devisa dari golongan lemak dan minyak hewan/nabati Sumut juga turun sebesar 11,23 persen.

Ekspor karet dan crude palm oil terbesar antara lain ke China.***2***
(T.E016/B/M. Yusuf/M. Yusuf)

Pewarta: Evalisa SIREGAR

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014