Oleh Kelik Dewanto
Jakarta, 20/4 (Antara) - PT PLN (Persero) masih mengalami kekurangan sebanyak 22 kargo gas alam cair untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik pada 2015.
Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki di Jakarta, Minggu mengatakan, total kebutuhan LNG pada 2015 diperkirakan mencapai 56 kargo.
"Dari kebutuhan itu, baru ada kepastian 34 kargo, sehingga masih kurang 22 kargo lagi tahun depan," katanya.
Menurut dia, PLN sudah meminta kekurangan LNG tersebut kepada pemerintah.
"Kami harapkan segera ada kepastian. Kalau tidak dapat, terpaksa impor. Tapi, prioritas domestik dulu," katanya.
PLN membutuhkan gas untuk menekan pemakaian BBM yang lebih mahal, sehingga juga mengurangi subsidi listrik.
Suryadi mengatakan, pasokan yang sudah pasti pada 2015 berasal dari Kilang Badak di Bontang, Kaltim sebanyak 22 kargo dan Tangguh, Papua 12 kargo.
Sementara, kebutuhan 56 kargo pada 2015 untuk memenuhi PLTGU Tanjung Priok sebanyak 22 kargo, PLTGU Muara Karang 8 kargo, PLTGU Muara Tawar 8 kargo, PLTGU Belawan 12 kargo, serta pembangkit di Bali dan Makassar enam kargo.
Pada 2016, kebutuhan LNG PLN akan meningkat lagi menjadi 60 kargo.
Ia juga mengatakan, pada 23 April 2014, pihaknya akan menandatangani perjanjian jual beli gas dengan BP Berau Ltd selaku pengelola Tangguh.
Menurut dia, pada tahap awal, PLN akan mendapat alokasi LNG Tangguh sebanyak 12 kargo per tahun.
"Setelah 'train' tiga selesai, pasokan gas Tangguh akan naik menjadi 18 dan kemudian 24 kargo," katanya. (K007)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Jakarta, 20/4 (Antara) - PT PLN (Persero) masih mengalami kekurangan sebanyak 22 kargo gas alam cair untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik pada 2015.
Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki di Jakarta, Minggu mengatakan, total kebutuhan LNG pada 2015 diperkirakan mencapai 56 kargo.
"Dari kebutuhan itu, baru ada kepastian 34 kargo, sehingga masih kurang 22 kargo lagi tahun depan," katanya.
Menurut dia, PLN sudah meminta kekurangan LNG tersebut kepada pemerintah.
"Kami harapkan segera ada kepastian. Kalau tidak dapat, terpaksa impor. Tapi, prioritas domestik dulu," katanya.
PLN membutuhkan gas untuk menekan pemakaian BBM yang lebih mahal, sehingga juga mengurangi subsidi listrik.
Suryadi mengatakan, pasokan yang sudah pasti pada 2015 berasal dari Kilang Badak di Bontang, Kaltim sebanyak 22 kargo dan Tangguh, Papua 12 kargo.
Sementara, kebutuhan 56 kargo pada 2015 untuk memenuhi PLTGU Tanjung Priok sebanyak 22 kargo, PLTGU Muara Karang 8 kargo, PLTGU Muara Tawar 8 kargo, PLTGU Belawan 12 kargo, serta pembangkit di Bali dan Makassar enam kargo.
Pada 2016, kebutuhan LNG PLN akan meningkat lagi menjadi 60 kargo.
Ia juga mengatakan, pada 23 April 2014, pihaknya akan menandatangani perjanjian jual beli gas dengan BP Berau Ltd selaku pengelola Tangguh.
Menurut dia, pada tahap awal, PLN akan mendapat alokasi LNG Tangguh sebanyak 12 kargo per tahun.
"Setelah 'train' tiga selesai, pasokan gas Tangguh akan naik menjadi 18 dan kemudian 24 kargo," katanya. (K007)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014