Oleh Irwan Arfa

Medan, 16/4 (Antara) - Komisi Pemilihan Umum mencatat adanya 12 kotak suara yang hilang pada peristiwa keributan yang terjadi dalam penghitungan suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas pada Selasa (15/4) sore.

Ketua KPU Sumut Mulai Banurea di Medan, Rabu, mengatakan, berdasarkan laporan dari pihak Kecamatan Sosa, 12 kotak yang berisi surat suara hasil Pemilu tersebut hilang dalam peristiwa itu.

Kemudian, 22 kotak suara lainnya masih berada di lokasi, tetapi mengalami kerusakan termasuk surat suara yang akan dihitung dan direkapitulasi.

Penyelenggara Pemilu di tingkat kecamatan hanya berhasil mengamankan 250 kotak dari 284 kotak suara yang ada di Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas.

Untuk pengamanan selanjutnya, personel Polres Tapanuli Salatan telah memasang garis polisi (ploce line) di lokasi penghitungan suara.

Berdasarkan kronologis, kata Mulia, potensi keributan mulai muncul pada Sabtu (12/4) malam sekitar pukul 20.00 WIB dengan kedatangan sekitar 200 warga ke kantor Camat Sosa dengan alasan kekhawatiran adanya manipulasi data disebabkan kondisi mati lampu.

Meski demikian, massa dapat dikendalikan dan membubarkan diri setelah unsur pemerintah kecamatan memberikan penjelasan tentang kemananan kotak suara tersebut.

Namun, ketika penghitungan dilakukan Selasa (15/4), kunci kotak suara dari Desa Horuon hilang dan tetap dibuka berdasarkan kesepakatan bersama anatara PPK, Panwaslu Kecamatan Sosa, dan saksi parpol.

Ketika kotak suara dibuka, formulir D di kotak itu tidak ditemukan dan adanya ketidaksesuaian data pemilih dengan formulir C yang diperkirakan karena adanya kesalahan pengisian formulir.

Ketika ketiadaan formulir D dan ketidaksesuaian data formulir C tersebut dibahas, terdengar lemparan di bagian atap lokasi penghitungan suara sehingga seluruh pihak sepakat untuk menghentikan proses yang berlangsung.

Ketika unsur pemerintah Kecamatan Sosa berupaya memusyawarahkan kondisi itu, sekitar pukul 16.30 WIB datang ratusan warga yang memaksa masuk dan mengambil kotak suara yang belum dihitung dan menghancurkan sebagian kotak yang ada.

Warga juga memukul anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Hapung Ali Amri Hasibuan dan mengejar sejumlah anggota PPS dari desa lain.

Setelah mengambil dan merusak sejumlah kotak suara, warga yang melakukan keributan membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIB. (I023)

Pewarta: Irwan Arfa

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014