Perth, Australia, 8/4 (Antara/Xinhua-OANA) - Sebanyak 11 pesawat militer, tiga pesawat sipil dan 14 kapal dijadwalkan membantu pencarian pesawat Malaysian Airlines yang hilang, MH370, kata Pusat Koordinasi Lembaga Gabungan (JACC) bagi upaya pencarian internasional di dalam siaran pers.

Daerah pencarian memiliki luas 77.580 kilometer persegi, dan cuaca cerah diperkirakan sepanjang hari.

Menurut JACC, pencarian bawah air dilanjutkan dengan menggunakan kapal Australia Ocean Shield di ujung utara daerah pencarian yang ditetapkan dan kapal Tiongkok Haixun 01 serta kapal Inggris HMS Echo di ujung selatan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Sinyal yang sesuai dengan sinyal kotak hitam pesawat dideteksi oleh Ocean Shield dan Haixun 01 pada akhir pekan lalu di lokasi berbeda dengan kedalaman 4.500 meter di bawah permukaan laut. Namun, apakah informasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan apakah pendeteksian itu berkaitan dengan MH370.

Pesawat jet milik Malaysian Airlines tersebut diduga telah jatuh di bagian selatan Samudra Hindia kendati tak ada puing yang dikonfirmasi telah ditemukan sejak pesawat itu hilang pada 8 Maret dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Beijing, Tiongkok, dengan membawa 239 penumpang dan awak.

Personel Angkatan Laut AS terus memberi dukungan mereka bagi pencarian pesawat Malaysia yang hilang tersebut, kata juru bicara Departemen Pertahanan AS, Senin.

Amerika Serikat mengirim dua pesawat P-8 Orion untuk melakukan pencarian di Samudra Hindia, kata Steve Warren dalam taklimat di Pentagon.

Pesawat Angkatan Laut AS yang mendukung pencarian telah melancarkan 24 misi, dengan 220 jam terbang yang mencakup 336.000 mil laut persegi, katanya.

"Selain itu, kami menggunakan dua alat pendeteksi sangat canggih bawah air yang dilibatkan dalam pencarian itu --towed finger locator dan Bluefin-21 sidescan sonar," kata Warren.

Kedua alat pendeteksi bawah air tesebut dioperasikan dari kapal pertahanan Australia Ocean Shield, demikian siara pers paling akhir dari Armada Ke-7 Angkatan Laut AS.

Tim yang mengoperasikan towed finger locator pada Ahad (6/4) mendeteksi sinyal yang sesuai dengan suara dari kotak hitam, kata siaran pers itu.

Sinyal tersebut terdeteksi di sedikitnya tiga lokasi terpisah selama masa tertentu dan pada kedalaman yang berbeda.
(C003)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014