Oleh Evalisa Siregar
Medan, 22/3 (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berupaya menekan impor kacang tanah dengan terus meningkatkan produksi komoditas tersebut, kata Kepala Dinas Pertanian setempat M. Room. S di Medan, Sabtu.
"Diakui Sumut masih tergantung dengan impor kacang tanah khususnya menjelang Idul Fitri, karena permintaan naik tajam, namun kami terus berupaya menekan angka impor komoditas tersebut," kata M. Room.
Selain impor kacang tanah, khususnya dari India, Sumut juga sangat tergantung dengan pasokan dari Jawa, katanya.
"Untuk melepas ketergantungan impor bahkan pasokan dari Jawa, maka Sumut terus mengupayakan peningkatan produksi," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa tahun 2014, produksi kacang tanah ditargetkan mencapai 26.715 ton atau naik 100 persen lebih dari hasil tahun 2013 yang 13.657 ton.
"Peningkatan produksi bukan hanya dari penambahan luas areal tetapi juga produktivitas," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2014, penanaman kacang tanah ditargetkan ditanam di areal seluas 21.767 hektare dengan produktivitas 12,27 kuintal per hektare, lebih besar dari tahun sebelumnya yang masih 11.359 hektare dengan produktivitas 12,02 kuintal per hektare.
Sentra utama kacang tanah Sumatera Utara ada di Karo, Langkat, Deliserdang, Serdang Bedagai dan Tapanuli Utara
Distan Sumut terus mengawal penanaman hingga panen komoditas itu agar produksi mencapai target, ujarnya.
"Pemprov Sumut benar-benar berharap ketergantungan pasokan dari Jawa dan khususnya impor bisa ditekan," katanya.
Produksi yang memenuhi kebutuhan impor juga bisa menekan gejolak harga yang artinya juga membantu menjaga lonjakan inflasi.
Pedagang sembilan bahan pokok di Pasar Inpres Titi Kuning, Medan, Saiman, menyebutkan dewasa ini, kacang impor tidak terlalu banyak karena pasokan dari Jawa mencukupi permintaan yang stabil.
"Kacang impor biasanya 'banjir' menjelang Puasa Ramadhan karena permintaan melonjak tajam untuk kebutuhan Idul Fitri,"katanya.
Kacang tanah impor semakin banyak saat itu karena pasokan dari Jawa justru berkurang dengan alasan pemasok daerah tersebut juga lagi "banjir" permintaan, katanya.
Harga kacang tanah pekan ini stabil di kisaran Rp15.000 - Rp20.000 per kg, tambahnya.(E016)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Medan, 22/3 (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berupaya menekan impor kacang tanah dengan terus meningkatkan produksi komoditas tersebut, kata Kepala Dinas Pertanian setempat M. Room. S di Medan, Sabtu.
"Diakui Sumut masih tergantung dengan impor kacang tanah khususnya menjelang Idul Fitri, karena permintaan naik tajam, namun kami terus berupaya menekan angka impor komoditas tersebut," kata M. Room.
Selain impor kacang tanah, khususnya dari India, Sumut juga sangat tergantung dengan pasokan dari Jawa, katanya.
"Untuk melepas ketergantungan impor bahkan pasokan dari Jawa, maka Sumut terus mengupayakan peningkatan produksi," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa tahun 2014, produksi kacang tanah ditargetkan mencapai 26.715 ton atau naik 100 persen lebih dari hasil tahun 2013 yang 13.657 ton.
"Peningkatan produksi bukan hanya dari penambahan luas areal tetapi juga produktivitas," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2014, penanaman kacang tanah ditargetkan ditanam di areal seluas 21.767 hektare dengan produktivitas 12,27 kuintal per hektare, lebih besar dari tahun sebelumnya yang masih 11.359 hektare dengan produktivitas 12,02 kuintal per hektare.
Sentra utama kacang tanah Sumatera Utara ada di Karo, Langkat, Deliserdang, Serdang Bedagai dan Tapanuli Utara
Distan Sumut terus mengawal penanaman hingga panen komoditas itu agar produksi mencapai target, ujarnya.
"Pemprov Sumut benar-benar berharap ketergantungan pasokan dari Jawa dan khususnya impor bisa ditekan," katanya.
Produksi yang memenuhi kebutuhan impor juga bisa menekan gejolak harga yang artinya juga membantu menjaga lonjakan inflasi.
Pedagang sembilan bahan pokok di Pasar Inpres Titi Kuning, Medan, Saiman, menyebutkan dewasa ini, kacang impor tidak terlalu banyak karena pasokan dari Jawa mencukupi permintaan yang stabil.
"Kacang impor biasanya 'banjir' menjelang Puasa Ramadhan karena permintaan melonjak tajam untuk kebutuhan Idul Fitri,"katanya.
Kacang tanah impor semakin banyak saat itu karena pasokan dari Jawa justru berkurang dengan alasan pemasok daerah tersebut juga lagi "banjir" permintaan, katanya.
Harga kacang tanah pekan ini stabil di kisaran Rp15.000 - Rp20.000 per kg, tambahnya.(E016)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014