Oleh Juraidi

Medan, 19/2 (Antara) - Kota Medan berkontribusi besar terhadap lonjakan inflasi di Sumatera Utara (Sumut) sehingga pemerintah menilai perlu upaya menekan harga komoditas pasar.

"Kehadiran Pusat Informasi Harga Pangan Stretegis (PIHPS), dan Website Sistem Informasi Harga dan Ketersediaan Komoditas
Pokok Kota Medan dapat menjadi salahsatu upaya menekan inflasi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumut dan Aceh Hari Utomo di Medan Rabu.

Itu ia katakan saat peluncuran Pusat Informasi Harga Pangan Stretegis (PIHPS), dan Website Sistem Informasi Harga dan Ketersediaan Komoditas Pokok Kota Medan oleh Pelaksana tugas Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.

Lebih lanjut ia mengatakan kondisi perekonomian Sumatera Utara saat ini menghadapi beberapa tantangan, salah satunya tingkat inflasi yang cukup tinggi pada bulan Januari 2014 mencapai 1,10 atau 10,14 persen.

Kondisi itu menempatkan Sumut di atas inflasi nasional sebesar 8,38 persen.

Sebagai kota yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Sumut, tekanan inflasi tersebut turut dirasakan Kota Medan.

Medan memiliki andil sebesar 1,00 persen atau 10,20 persen pada bulan Januari 2014.
"Relative tingginya harga komoditas kelompok volatile food dan administered prices menjadi penyebab utama terjadinya inflasi Kota Medan pada bulan Januari 2014," katanya.

Untuk itulah melalui peluncuran PIPHS itu, ia berharap senantiasa membuahkan kebaikan bagi Kota Medan di masa mendatang
sehingga dengan inflasi yang terkendali menjadikan masyarakat Medan lebih sejahtera.

Di samping itu dia juga berharap percepatan pembangunan Pasar Induk Tuntungan dapat segera dilakukan guna pengendalian inflasi yang lebih baik bersama dengan terkendalinya ekspektasi melalui PIPHS Kota Medan.

Sebelumnya Kadisperindag Kota Medan Syahrizal Arif mengatakan layanan informasi harga pangan ini dapat diakses oleh
masyarakat melalui layar videotron yang telah ditempatkan pada 6
lokasi.

Kemudian dapat juga mengakesesnya melalui handphone dengan mengirim SMS secara gratis meskipun lebih dari 3-4 kali SMS, serta
melalui cara mengunduh (download) website yang telah disiapkan.

Ia juga mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan
pimpinan BI maupun Kementerian Perdagangan Republik Indonesia bahwa penyelenggaraan PIPHS, website dan SMS yang dilaksanakan Pemkot Medan merupakan yang pertama kali dilaksanakan untuk tingkat kabupaten maupun kota di seluruh Indonesia.

"Langkah ini kita lakukan untuk mengantisipasi permasalahan ketahanan pangan maupun terkait distribusi komoditas bahan pokok melalui pengembangan jaringan dan aplikasi yang terintegrasi, guna mencegah disparitas harga bahan pangan serta meminimalisir peluang bagi aksi spekulan dalam rangka pengendalian harga bahan pangan," katanya. ***2***
Biqwanto
(T.KR-JRD/B/B. Situmorang/B. Situmorang)

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014