Oleh Joko Gunawan
Rantauprapat, 17/2 (Antarasumut) - Areal persawahan disekitaran Dusun III, Desa Cinta Makmur, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu terus mengalami kekeringan, bahkan saat ini tanah dimana padi telah bersemai sudah retak-retak akibat tidak adanya hujan yang turun.
Seperti pengakuan Buhari seorang diantara puluhan petani di daerah tersebut, Senin, mengatakan, kekeringan membuat kekhawatiran akan dampak kegagalan panen . "Kalau musim tanam ini sudah dipastikan kami para petani akan kecewalah," katanya .
Kekeringan yang melanda membuat areal sawah tadah hujan/non irigasi milik petani dikhawatirkan tidak akan menghasilkan padi maksimal nantinya. "Biasanya satu hektar akan kita dapatkan sekitar 1,5 ton beras. Tapi sekarang ini paling banyakpun 500 kilo mungkin," katanya.
Sama halnya dengan Sunardi petani lainnya, saat ini tanaman yang menjadi satu-satunya mata pencahariannya tersebut terus mengalami perubahan kekuning-kuningan, padahal selayaknya belum harus berwarna itu. "Banyaklah tanamannya yang berisa padi atau kosong, kalau tanaman sekarang ini pasti mengecewakan hasilnya," tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Labuhanbatu Leo Sunarta belum dapat dimintai tanggapan. Menurut stafnya, dia sedang berada tugas diluar kantor. (JG)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Rantauprapat, 17/2 (Antarasumut) - Areal persawahan disekitaran Dusun III, Desa Cinta Makmur, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu terus mengalami kekeringan, bahkan saat ini tanah dimana padi telah bersemai sudah retak-retak akibat tidak adanya hujan yang turun.
Seperti pengakuan Buhari seorang diantara puluhan petani di daerah tersebut, Senin, mengatakan, kekeringan membuat kekhawatiran akan dampak kegagalan panen . "Kalau musim tanam ini sudah dipastikan kami para petani akan kecewalah," katanya .
Kekeringan yang melanda membuat areal sawah tadah hujan/non irigasi milik petani dikhawatirkan tidak akan menghasilkan padi maksimal nantinya. "Biasanya satu hektar akan kita dapatkan sekitar 1,5 ton beras. Tapi sekarang ini paling banyakpun 500 kilo mungkin," katanya.
Sama halnya dengan Sunardi petani lainnya, saat ini tanaman yang menjadi satu-satunya mata pencahariannya tersebut terus mengalami perubahan kekuning-kuningan, padahal selayaknya belum harus berwarna itu. "Banyaklah tanamannya yang berisa padi atau kosong, kalau tanaman sekarang ini pasti mengecewakan hasilnya," tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Labuhanbatu Leo Sunarta belum dapat dimintai tanggapan. Menurut stafnya, dia sedang berada tugas diluar kantor. (JG)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014