Binjai, 7/1 (Antara) - Harga beberapa jenis sayur mayur di Kota Binjai naik hingga 40 persen pasca erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo.
"Kenaikan harga sayur di Binjai terus terjadi," kata salah seorang pedagang pasar tradisional Tavip Binjai, Idawati di Binjai, Selasa.
Menurutnya, kenaikan harga sayur sekarang ini disebabkan penurunan volume pasokan dari sentra produksi di Kabupaten Karo.
Meski harga beberapa jenis sayur mayur melonjak hingga 40 persen, tetapi permintaan pasar justru relatif sepi.
Situasi tersebut membuat banyak pedagang sayur mayur di kota itu membatasi volume pasokan guna mengantisipasi risiko rugi.
Harga tomat, misalnya, naik dari Rp4.000 menjadi Rp15.000 per kilo gram (Kg), cabai merah dari Rp25.000 menjadi Rp40.000/kg serta kol, buncis, daun sop dan daun pray mengalami kenaikan harga hingga sekitar Rp3.000/kg.
Idawati memperkirakan, kenaikan harga ini akan terus terjadi, kecuali situasi Gunung Sinabung kembali normal, dan petani di Kabupaten Karo bisa kembali bercocok tanam. (KR-IFZ)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Kenaikan harga sayur di Binjai terus terjadi," kata salah seorang pedagang pasar tradisional Tavip Binjai, Idawati di Binjai, Selasa.
Menurutnya, kenaikan harga sayur sekarang ini disebabkan penurunan volume pasokan dari sentra produksi di Kabupaten Karo.
Meski harga beberapa jenis sayur mayur melonjak hingga 40 persen, tetapi permintaan pasar justru relatif sepi.
Situasi tersebut membuat banyak pedagang sayur mayur di kota itu membatasi volume pasokan guna mengantisipasi risiko rugi.
Harga tomat, misalnya, naik dari Rp4.000 menjadi Rp15.000 per kilo gram (Kg), cabai merah dari Rp25.000 menjadi Rp40.000/kg serta kol, buncis, daun sop dan daun pray mengalami kenaikan harga hingga sekitar Rp3.000/kg.
Idawati memperkirakan, kenaikan harga ini akan terus terjadi, kecuali situasi Gunung Sinabung kembali normal, dan petani di Kabupaten Karo bisa kembali bercocok tanam. (KR-IFZ)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014