Kabanjahe, 19/12 (Antara) - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman meminta agar setiap bantuan yang diberikan untuk pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, harus dijelaskan secara transparan.
Hal tersebut dijelaskan KSAD ketika meninjau Posko Utama Penanganan Bencana Gunung Sinabung di Kabanjahe, Kamis.
KSAD mengingatkan, perlunya menjelaskan secara terbuka pemberian bantuan atau sumbangan untuk pengungsi Sinabung itu merupakan era zaman saat ini.
"Tidak zamannya lagi, bantuan untuk pengungsi Sinabung tersebut ditutup-tutupi, hal ini harus dijelaskan kepada masyarakat agar diketahui mereka," kata jenderal bintang empat itu.
Budiman juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras TNI-Polri, relawan yang memberikan bantuan kepada para pengungsi yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung, sehingga mereka dapat ditempatkan lokasi penampungan yang lebih aman.
Selain itu, KSAD juga minta kepada tim penanggulangan bencana Gunung Sinabung harus tetap memperhatikan anak-anak pengungsi jangan sampai terganggu belajar mereka, masalah kesehatan dan begitu juga mengenai makanan.
"Para pengungsi yang berada di lokasi penampungan harus tetap diperhatikan dan jangan sampai ada yang tidak makan," kata KSAD.
Ketua Tanggap Darurat Komandan Kodim 0205/Tanah Karo, Letkol Kav Prince Meyer Putong dalam laporannya mengatakan, jumlah para pengungsi erupsi Gunung Sinabung hingga kini tercatat sebanyak 17.997 jiwa atau 5.558 kepala keluarga (kk).
Para pengungsi Gunung Sinabung tersebut, menurut dia, berasal dari 22 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, dan mereka ditempatkan di 31 lokasi penampungan di Kabanjahe.
"Seluruh pengungsi Gunung Sinabung dalam keadaan aman dan tetap diperhatikan mengenai makanan, kesehatan dan anak-anak pengungsi yang sedang belajar," ucap Putong.
Bahkan, jelasnya, anak-anak pengungsi tersebut, saat ini mereka belajar di sekolah terdekat dari Posko Penampungan.
Dandim menambahkan, erupsi Gunung Sinabung tersebut, masih terus terjadi dan mengeluarkan asap dan debu vulkanik, sehingga dapat membahayakan bagi keselamatan warga.
Oleh karena itu, jelasnya, petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat desa yang berada di bawah radius 5 Km harus mengungsi.
"Gunung Sinabung yang saat ini status "Awas" berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai empat km," kata Putong.
Dalam kunjungan KSAD Jenderal TNI Budiman ke lokasi posko dan pengungsi Gunung Sinabung juga memberikan bantuan logistik senilai Rp1,2 miliar berupa beras, makanan, pakaian, masker, minuman dan lainnya.
KSAD juga didampingi Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Istu Hari S, para asisten Kodam I/Bukit Barisan, dan para perwira TNI/Polri. (MO34)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Hal tersebut dijelaskan KSAD ketika meninjau Posko Utama Penanganan Bencana Gunung Sinabung di Kabanjahe, Kamis.
KSAD mengingatkan, perlunya menjelaskan secara terbuka pemberian bantuan atau sumbangan untuk pengungsi Sinabung itu merupakan era zaman saat ini.
"Tidak zamannya lagi, bantuan untuk pengungsi Sinabung tersebut ditutup-tutupi, hal ini harus dijelaskan kepada masyarakat agar diketahui mereka," kata jenderal bintang empat itu.
Budiman juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras TNI-Polri, relawan yang memberikan bantuan kepada para pengungsi yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung, sehingga mereka dapat ditempatkan lokasi penampungan yang lebih aman.
Selain itu, KSAD juga minta kepada tim penanggulangan bencana Gunung Sinabung harus tetap memperhatikan anak-anak pengungsi jangan sampai terganggu belajar mereka, masalah kesehatan dan begitu juga mengenai makanan.
"Para pengungsi yang berada di lokasi penampungan harus tetap diperhatikan dan jangan sampai ada yang tidak makan," kata KSAD.
Ketua Tanggap Darurat Komandan Kodim 0205/Tanah Karo, Letkol Kav Prince Meyer Putong dalam laporannya mengatakan, jumlah para pengungsi erupsi Gunung Sinabung hingga kini tercatat sebanyak 17.997 jiwa atau 5.558 kepala keluarga (kk).
Para pengungsi Gunung Sinabung tersebut, menurut dia, berasal dari 22 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, dan mereka ditempatkan di 31 lokasi penampungan di Kabanjahe.
"Seluruh pengungsi Gunung Sinabung dalam keadaan aman dan tetap diperhatikan mengenai makanan, kesehatan dan anak-anak pengungsi yang sedang belajar," ucap Putong.
Bahkan, jelasnya, anak-anak pengungsi tersebut, saat ini mereka belajar di sekolah terdekat dari Posko Penampungan.
Dandim menambahkan, erupsi Gunung Sinabung tersebut, masih terus terjadi dan mengeluarkan asap dan debu vulkanik, sehingga dapat membahayakan bagi keselamatan warga.
Oleh karena itu, jelasnya, petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat desa yang berada di bawah radius 5 Km harus mengungsi.
"Gunung Sinabung yang saat ini status "Awas" berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai empat km," kata Putong.
Dalam kunjungan KSAD Jenderal TNI Budiman ke lokasi posko dan pengungsi Gunung Sinabung juga memberikan bantuan logistik senilai Rp1,2 miliar berupa beras, makanan, pakaian, masker, minuman dan lainnya.
KSAD juga didampingi Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Istu Hari S, para asisten Kodam I/Bukit Barisan, dan para perwira TNI/Polri. (MO34)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013