Medan, 14/12 (Antara) - Aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terus mengalami peningkatan dalam lima hari terakhir meski kepastian meletusnya belum dapat diperkirakan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, Sabtu, secara visual peningkatan aktivitas itu belum terlihat mencolok.
Namun secara kegempaan, terjadi peningkatan yang sangat signifikan berdasarkan data Pusat Vulkanolgi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Pada Selasa (10/12) tercatat kegempaan vulkanik sekitar 400 kali, dan terus meningkat hingga 1.000 kali. Sedangkan pada Sabtu (14/12) pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, terlihat asap putih tebal dengan ketinggian sekitar 400 meter.
Adapun dari catatan seismisitas, tercatat 32 kali gempa frekuensi rendah; 388 kali gempa Hybrid, dan enam kali gempa hembusan.
Dengan kondisi tersebut, Gunung Sinabung berpotensi untuk erupsi, meski dapat dipastikan letusannya bersifat "efusif(erupsi tanpa letusan) atau eksplosif (erupsi dengan letusan).
Karena itu, status "Awas" tetap diberlakukan dengan larangan bagi masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius kurang dari 5 Km.
Menurut Sutopo, hingga Sabtu sore jumlah pengungsi akibat meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung itu tercatat 17.939 jiwa atau 5.545 kepala keluarga yang ditampung di 31 lokasi penampungan. (I023)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, Sabtu, secara visual peningkatan aktivitas itu belum terlihat mencolok.
Namun secara kegempaan, terjadi peningkatan yang sangat signifikan berdasarkan data Pusat Vulkanolgi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Pada Selasa (10/12) tercatat kegempaan vulkanik sekitar 400 kali, dan terus meningkat hingga 1.000 kali. Sedangkan pada Sabtu (14/12) pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, terlihat asap putih tebal dengan ketinggian sekitar 400 meter.
Adapun dari catatan seismisitas, tercatat 32 kali gempa frekuensi rendah; 388 kali gempa Hybrid, dan enam kali gempa hembusan.
Dengan kondisi tersebut, Gunung Sinabung berpotensi untuk erupsi, meski dapat dipastikan letusannya bersifat "efusif(erupsi tanpa letusan) atau eksplosif (erupsi dengan letusan).
Karena itu, status "Awas" tetap diberlakukan dengan larangan bagi masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius kurang dari 5 Km.
Menurut Sutopo, hingga Sabtu sore jumlah pengungsi akibat meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung itu tercatat 17.939 jiwa atau 5.545 kepala keluarga yang ditampung di 31 lokasi penampungan. (I023)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013