Kota Pinang, 11/12 (Antarasumut) – Empat Kecamatan di Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel), yakni Kotapinang, Sungai Kanan, Torgamba dan Kampung Rakyat terendam banjir kiriman yang berasal dari luapan Sungai Barumun sejak Selasa (10/12) sore
Beberapa warga di Kecamatan Kotapinang, Rabu, menyebutkan, sebagian besar rumah warga di sekitar daerah aliran Sungai (DAS) Barumun hingga saat ini masih digenangi air hingga mencapai dua meter.
Kondisi tersebut membuat ratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman dari ancaman banjir.
"Luapan air dari Sungai Barumun terjadi menjelang subuh tadi sehingga membuat kami terpaksa mengungsi," kata Ijul, warga korban banjir di Kotapinang.
Di Kotapinang, ia memperkirakan sekitar puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke lokasi posko yang disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labusel.
Kepala BPBD Kabupaten Labusel, Darwin Hasibuan, mengatakan, ada sekitar 50 kepala keluarga korban banjir di Kecamatan Kota Pinang yang saat ini masih bertahan di tenda pengungsian.
Guna memenuhi kebutuhan warga pengungsian, mereka beserta lembaga lainnya termasuk PMI juga telah mendirikan posko kesehatan serta dapur umum.
"Kami juga mendistribusikan sembako kepada kepala keluarga korban banjir," tambahnya.
Menurutnya, air banjir yang menggenangi empat kecamatan di Labusel berasal dari Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dan Padang Lawas Selatan (Palas).
"Kalau hujan yang mengguyur wilayah Labuhan Selatan, biasanya tidak sampai mengakibatkan banjir," ujarnya.
Jika intensitas curah hujan di sekitar Sungai Barumun berkurang, kata dia, banjir yang melanda empat kecamatan di Labusel itu paling lama berlangsung sekitar lima hari.
Sekretaris PMI Kabupaten Labusel, Ahmad Zaini Ritonga, mengatakan, pihaknya juga telah mendistribusikan bantuan sembako kepada warga korban banjir.
"Bantuan ini sebagai bentuk rasa kepedulian dan tanggung jawab terhadap warga yang sedang terkena musibah banjir," ujarnya. (JG)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Beberapa warga di Kecamatan Kotapinang, Rabu, menyebutkan, sebagian besar rumah warga di sekitar daerah aliran Sungai (DAS) Barumun hingga saat ini masih digenangi air hingga mencapai dua meter.
Kondisi tersebut membuat ratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman dari ancaman banjir.
"Luapan air dari Sungai Barumun terjadi menjelang subuh tadi sehingga membuat kami terpaksa mengungsi," kata Ijul, warga korban banjir di Kotapinang.
Di Kotapinang, ia memperkirakan sekitar puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke lokasi posko yang disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labusel.
Kepala BPBD Kabupaten Labusel, Darwin Hasibuan, mengatakan, ada sekitar 50 kepala keluarga korban banjir di Kecamatan Kota Pinang yang saat ini masih bertahan di tenda pengungsian.
Guna memenuhi kebutuhan warga pengungsian, mereka beserta lembaga lainnya termasuk PMI juga telah mendirikan posko kesehatan serta dapur umum.
"Kami juga mendistribusikan sembako kepada kepala keluarga korban banjir," tambahnya.
Menurutnya, air banjir yang menggenangi empat kecamatan di Labusel berasal dari Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dan Padang Lawas Selatan (Palas).
"Kalau hujan yang mengguyur wilayah Labuhan Selatan, biasanya tidak sampai mengakibatkan banjir," ujarnya.
Jika intensitas curah hujan di sekitar Sungai Barumun berkurang, kata dia, banjir yang melanda empat kecamatan di Labusel itu paling lama berlangsung sekitar lima hari.
Sekretaris PMI Kabupaten Labusel, Ahmad Zaini Ritonga, mengatakan, pihaknya juga telah mendistribusikan bantuan sembako kepada warga korban banjir.
"Bantuan ini sebagai bentuk rasa kepedulian dan tanggung jawab terhadap warga yang sedang terkena musibah banjir," ujarnya. (JG)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013