Medan, 28/11 (Antara) - Ratusan warga Desa Tanjung Morawa, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali ke rumah, karena tidak termasuk direkomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk mengungsi, akibat meningkatnya status Gunung Sinabung.

Ketua Media Center Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung Posko Kababanjahe, Jhonson Tarigan dihubungi dari Medan, Kamis mengatakan, penduduk desa tersebut, memang tidak ada direkomendasikan PVMBG untuk pindah.

Namun, katanya, masyarakat Desa Tanjung Morawa meninggalkan kampung mereka, karena terpengaruh melihat warga Desa lainnya di kawah Gunung Sinabung ikut mengungsi ke Posko Penampungan di Kabanjahe.

"Padahal Desa Tanjung Morawa cukup jauh dan berada di atas radius enam kilometer dari erupsi Gunung Sinabung," kata Jhonson.

Dia menyebutkan, warga yang harus mengungsi berada di radius lima kilometer dari kaki Gunung Sinabung, karena membahayakan akibat lontaran material gunung tersebut mencapai empat kilometer.

Akibat ikut mengungsinya warga Desa yang tidak direkomendasi itu, maka jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung mencapai 17.713 orang atau 5.304 kepala keluarga (KK).

Tapi saat ini, jelasnya, pengungsi sudah berkurang menjadi 16.672 orang (5.603 KK) dan mereka tinggal di 31 Posko Penampungan di berbagai tempat di Kabanjahe.

Posko tersebut, beberapa di antaranya, yakni Losd Tiga Binanga, GBKP Payung, dan Masjid Agung Kabanjahe. Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamik Center, Losd Tanjung Mbelang, Losd Tanjung Pulo dan lainnya.

Para pengungsi berasal dari 21 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, beberapa di antaranya Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kutarakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.

Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.

Desa Bekerah, Desa Simacem, Dusun Lau Kawar, dan Dusun Gugung di Kecamatan Naman Teran. Desa Tiganderket, Desa Mardinding, Desa Temburun dan Desa Kuta Mbaru di Kecamatan Tiganderket.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 Cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai empat kilometer sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.***2***

 
(T.M034/B/I.K. Sutika/I.K. Sutika)

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013