Medan, 21/11 (Antara) - Asian Agri dan Tanoto Foundation memberikan hiburan kepada anak-anak pengungsi gempa Gunung Sinabung, di Karo Sumatera Utara (Sumut) dengan membuat berbagai permainan dengan pemberian hadiah serta membagikan makanan.
"Hiburan kepada anak-anak dilakukan Asian Agri dan Tanoto Foundation untuk mengembalikan kecerian anak-anak yang seperti hilang karena bencana meletusnya Gunung Sinabung," kata Head of CSR Asian Agri, Rafmen di Karo, Kamis.
Selain menghibur anak-anak, Tim Peduli Sinabung Asian Agri-Tanoto Foundation menyumbang satu ton beras, 100 kotak mi instan, 100 kg gula pasir, 20 kotak teh bubuk, 50 karton biskuit, tiga karton susu kaleng, 100 selimut, 20 kg ikan asin dan 200 paket makanan ringan untuk anak-anak.
Sekitar 50 anak sekolah dasar (SD) pengungsi dari Desa Bekerah dan Desa Simacem yang sedang menunggu antrean belajar di SD Desa Namanteran itu tampak gembira mengikuti berbagai permainan yang digelar mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) yang merupakan penerima beasiswa dari Tanoto.
Kegembiraan semakin terlihat ketika mereka mendapat berbagai hadiah saat memenangkan perlombaan dan termasuk berbagai makanan/minuman ringan yang dikemas dalam satu kantong.
"Mudah-mudahan bencana Sinabung cepat berlalu dan bantuan Asian Agri dan Tanoto bermanfaat," kata Rafmen yang didampingi Humas Lidia Veronika.
Bantuan Asian Agri-Tanoto itu merupakan yang kedua kalinya setelah menyalurkan pada September lalu saat Gunung Sinabung tersebut mengalami erupsi untuk pertama kali.
Anggota Board of Trustee Tanoto Foundation, Anderson Tanoto menyebutkan, hiburan untuk anak-anak itu penting untuk menghindari stres berkepanjangan dampak bencana Sinabung yang mengharuskan mereka mengungsi.
"Jangan sampai anak-anak trauma dengan kehidupan yang dialami mereka pasacbencana Sinabung. Trauma memengaruhi kejiwaan anak-anak, padahal mereka adalah masa depan bangsa," katanya.
Salah seorang orang tua siswa pengungsi dari Desa Simacem, Lesanto Sitepu, menyebutkan warga desa itu sudah mengungsi sejak 3 November 2013 ke berbagai desa terdekat termasuk Namanteran karena khawatir dengan keselamatan jiwa.
"Desa Simacem sangat dekat dengan Gunung Sinabung atau sekitar tiga kilometer. Para pengungsi memang sangat membutuhkan bantuan termasuk untuk biaya transportasi dan uang jajan sekolah anak-anak karena semua warga sedang tidak punya uang karena tidak bisa bekerja di ladang," katanya.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisna Murthi, saat Pertemuan Tahunan RSPO di Medan awal bulan lalu sempat mengeluarkan ide kepala Palang Merah Indonesia Medan dan pengusaha sawit untuk memberikan hiburan kepada para pengungsi.
"Bahan pangan, obat dan lainnya memang penting, tetapi menghibur para pengungsi dengan berbagai hiburan untuk menghilangkan stres mereka juga sangat penting. Saya sudah buktikan itu ketika bencana Gunung Merapi Yogyakarta," katanya.***4***
(T.E016/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Hiburan kepada anak-anak dilakukan Asian Agri dan Tanoto Foundation untuk mengembalikan kecerian anak-anak yang seperti hilang karena bencana meletusnya Gunung Sinabung," kata Head of CSR Asian Agri, Rafmen di Karo, Kamis.
Selain menghibur anak-anak, Tim Peduli Sinabung Asian Agri-Tanoto Foundation menyumbang satu ton beras, 100 kotak mi instan, 100 kg gula pasir, 20 kotak teh bubuk, 50 karton biskuit, tiga karton susu kaleng, 100 selimut, 20 kg ikan asin dan 200 paket makanan ringan untuk anak-anak.
Sekitar 50 anak sekolah dasar (SD) pengungsi dari Desa Bekerah dan Desa Simacem yang sedang menunggu antrean belajar di SD Desa Namanteran itu tampak gembira mengikuti berbagai permainan yang digelar mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) yang merupakan penerima beasiswa dari Tanoto.
Kegembiraan semakin terlihat ketika mereka mendapat berbagai hadiah saat memenangkan perlombaan dan termasuk berbagai makanan/minuman ringan yang dikemas dalam satu kantong.
"Mudah-mudahan bencana Sinabung cepat berlalu dan bantuan Asian Agri dan Tanoto bermanfaat," kata Rafmen yang didampingi Humas Lidia Veronika.
Bantuan Asian Agri-Tanoto itu merupakan yang kedua kalinya setelah menyalurkan pada September lalu saat Gunung Sinabung tersebut mengalami erupsi untuk pertama kali.
Anggota Board of Trustee Tanoto Foundation, Anderson Tanoto menyebutkan, hiburan untuk anak-anak itu penting untuk menghindari stres berkepanjangan dampak bencana Sinabung yang mengharuskan mereka mengungsi.
"Jangan sampai anak-anak trauma dengan kehidupan yang dialami mereka pasacbencana Sinabung. Trauma memengaruhi kejiwaan anak-anak, padahal mereka adalah masa depan bangsa," katanya.
Salah seorang orang tua siswa pengungsi dari Desa Simacem, Lesanto Sitepu, menyebutkan warga desa itu sudah mengungsi sejak 3 November 2013 ke berbagai desa terdekat termasuk Namanteran karena khawatir dengan keselamatan jiwa.
"Desa Simacem sangat dekat dengan Gunung Sinabung atau sekitar tiga kilometer. Para pengungsi memang sangat membutuhkan bantuan termasuk untuk biaya transportasi dan uang jajan sekolah anak-anak karena semua warga sedang tidak punya uang karena tidak bisa bekerja di ladang," katanya.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisna Murthi, saat Pertemuan Tahunan RSPO di Medan awal bulan lalu sempat mengeluarkan ide kepala Palang Merah Indonesia Medan dan pengusaha sawit untuk memberikan hiburan kepada para pengungsi.
"Bahan pangan, obat dan lainnya memang penting, tetapi menghibur para pengungsi dengan berbagai hiburan untuk menghilangkan stres mereka juga sangat penting. Saya sudah buktikan itu ketika bencana Gunung Merapi Yogyakarta," katanya.***4***
(T.E016/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013