Medan, 8/10 (Antara) - Sebagian sisa-sisa bantuan makanan untuk pengungsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang selama ini disimpan di Posko Utama Kabanjahe dibagikan pada warga di pedesaan.
Kabid Humas Dinas Kominfo Kabupaten Karo, Jhonson Taringan yang dihubungi di Kabanjahe, Selasa, mengatakan, makanan yang dibagikan tersebut, berupa beras, gula, supermi, minyak, air mineral dan lainnya.
Selain itu, menurut dia, juga diserahkan sebanyak 5.000 paket makanan yang siap saji kepada masyarakat yang membutuhkan di beberapa pedesaan di Kabupaten Karo.
Selama ini, katanya, bantuan untuk pengungsi yang diberikan para dermawan dan simpatisan itu disimpan di Posko Utama Kantor Bupati Karo.
"Setelah Gunung Sinabung diyatakan dalam keadaan aman, maka seluruh pengungsi yang masih tinggal di lokasi penampungan Kabanjahe diizinkan untuk kembali ke rumah," ujar Jhonson.
Sedangkan, sisa bahan makanan yang masih ada di Posko Kantor Bupati Karo, tidak lagi digunakan untuk pengungsi, maka diambil kebijaksanaan dengan diberikan kepada sejumlah penduduk desa.
"Bahan makanan yang dibagikan itu, dalam keadaan kualitas bagus dan masih bisa digunakan oleh masyarakat," kata juru bicara Posko Penanggulangan Pengungsi Gunung Sinabung.
1.096 pengungsi pulang
Sebanyak 1.096 sisa pengungsi Gunung Sinabung yang masih tinggal di Posko Penampungan Kabanjahe, Senin (30/9) telah diizinkan Pemkab Karo kembali ke rumah.
Pengungsi tersebut berasal dari tiga desa, yakni Desa Simacem, Desa Bekerah di Kecamatan Naman Teran dan Desa Sukameriah di Kecamatan Payung.
Ketiga desa tersebut berada dibawah radius 3 kilometer dari kaki Gunung Sinabung, dan selama ini dianggab sangat berbahaya.
Bahkan, status Gunung sinabung tersebut dinyatakan aman, sejak Minggu (29/9) dan telah berubah yang sebelumnya Siaga (Level III) dan sekarang turun menjadi Waspada (Level II).
"Perubahan status gunung tersebut berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Letusan Gunung Sinabung, Kabupaten Karo yang kedua terjadi pada Selasa (17/9) sekitar pukul 12.13 WIB, dan debu vulkanik bercampur asap tebal mencapai setinggi lima kilometer.
Sebelumnya, letusan pertama Gunung Sinabung, Minggu (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB, dan tidak ada korban jiwa dan luka-luka pada peristiwa tersebut.***4***
(T.M034/B/O. Tamindael/O. Tamindael)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Kabid Humas Dinas Kominfo Kabupaten Karo, Jhonson Taringan yang dihubungi di Kabanjahe, Selasa, mengatakan, makanan yang dibagikan tersebut, berupa beras, gula, supermi, minyak, air mineral dan lainnya.
Selain itu, menurut dia, juga diserahkan sebanyak 5.000 paket makanan yang siap saji kepada masyarakat yang membutuhkan di beberapa pedesaan di Kabupaten Karo.
Selama ini, katanya, bantuan untuk pengungsi yang diberikan para dermawan dan simpatisan itu disimpan di Posko Utama Kantor Bupati Karo.
"Setelah Gunung Sinabung diyatakan dalam keadaan aman, maka seluruh pengungsi yang masih tinggal di lokasi penampungan Kabanjahe diizinkan untuk kembali ke rumah," ujar Jhonson.
Sedangkan, sisa bahan makanan yang masih ada di Posko Kantor Bupati Karo, tidak lagi digunakan untuk pengungsi, maka diambil kebijaksanaan dengan diberikan kepada sejumlah penduduk desa.
"Bahan makanan yang dibagikan itu, dalam keadaan kualitas bagus dan masih bisa digunakan oleh masyarakat," kata juru bicara Posko Penanggulangan Pengungsi Gunung Sinabung.
1.096 pengungsi pulang
Sebanyak 1.096 sisa pengungsi Gunung Sinabung yang masih tinggal di Posko Penampungan Kabanjahe, Senin (30/9) telah diizinkan Pemkab Karo kembali ke rumah.
Pengungsi tersebut berasal dari tiga desa, yakni Desa Simacem, Desa Bekerah di Kecamatan Naman Teran dan Desa Sukameriah di Kecamatan Payung.
Ketiga desa tersebut berada dibawah radius 3 kilometer dari kaki Gunung Sinabung, dan selama ini dianggab sangat berbahaya.
Bahkan, status Gunung sinabung tersebut dinyatakan aman, sejak Minggu (29/9) dan telah berubah yang sebelumnya Siaga (Level III) dan sekarang turun menjadi Waspada (Level II).
"Perubahan status gunung tersebut berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Letusan Gunung Sinabung, Kabupaten Karo yang kedua terjadi pada Selasa (17/9) sekitar pukul 12.13 WIB, dan debu vulkanik bercampur asap tebal mencapai setinggi lima kilometer.
Sebelumnya, letusan pertama Gunung Sinabung, Minggu (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB, dan tidak ada korban jiwa dan luka-luka pada peristiwa tersebut.***4***
(T.M034/B/O. Tamindael/O. Tamindael)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013