Tanjungbalai,17/9 (Antarasumut) - Sebanyak 11 orang pelajar SMP dan SMA terjaring Operasi (Ops) Kasih Sayang gabungan Dinas Pendidikan, Pol PP, Polsek dan Kemenag Kota Tanjungbalai yang digelar di sejumlah tempat, Selasa.
Ketua Tim Ops Azhar mengatakan, pelajar yang terjaring sebagian sedang nongkrong pada saat jam belajar di pinggir sungai (benteng) di Kec. ST.Raso, dan di kawasan Water Front City Jalan Asahan.
"Mereka yang terjaring 3 orang perempuan dan 8 orang laki laki", sebutnya.
Ops Kasih Sayang Tahun 2013 ini, sambung dia, dilakukan demi majunya dunia pendidikan dan terwujudnya 12 tahun wajib belajar program pemerintah Kota Tanjungbalai.
Dijelaskan, tim Ops dibagi 3 kelompok, melakukan razia pelajar yang bolos di enam Kecamatan, mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00 Wib. Umumnya pelajar terjaring lagi nongkrong dipinggir benteng sungai Silau dan pantai sungai Asahan.
Ditambahkan, yang terjaring yakni pelajar SMPN.5 sebanyak 3 orang, SMPN.7 sebanyak 3 orang, SMPN Satu Atap 2 orang, SMAN.3 sebanyak 2 orang, dan 1 orang pelajar SMAN-4.
"Setelah diberi bimbingan dan membuat surat pernyataan, mereka dijeput kepala sekolah atau orang tua masing-masing", kata Azhar.
Ia menegaskan, jika kedepan terjaring lagi, Disdik akan menyurati sekolah untuk memberikan tindakan berupa skorsing atau pemecatan siswa bersangkutan. (yan)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Ketua Tim Ops Azhar mengatakan, pelajar yang terjaring sebagian sedang nongkrong pada saat jam belajar di pinggir sungai (benteng) di Kec. ST.Raso, dan di kawasan Water Front City Jalan Asahan.
"Mereka yang terjaring 3 orang perempuan dan 8 orang laki laki", sebutnya.
Ops Kasih Sayang Tahun 2013 ini, sambung dia, dilakukan demi majunya dunia pendidikan dan terwujudnya 12 tahun wajib belajar program pemerintah Kota Tanjungbalai.
Dijelaskan, tim Ops dibagi 3 kelompok, melakukan razia pelajar yang bolos di enam Kecamatan, mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00 Wib. Umumnya pelajar terjaring lagi nongkrong dipinggir benteng sungai Silau dan pantai sungai Asahan.
Ditambahkan, yang terjaring yakni pelajar SMPN.5 sebanyak 3 orang, SMPN.7 sebanyak 3 orang, SMPN Satu Atap 2 orang, SMAN.3 sebanyak 2 orang, dan 1 orang pelajar SMAN-4.
"Setelah diberi bimbingan dan membuat surat pernyataan, mereka dijeput kepala sekolah atau orang tua masing-masing", kata Azhar.
Ia menegaskan, jika kedepan terjaring lagi, Disdik akan menyurati sekolah untuk memberikan tindakan berupa skorsing atau pemecatan siswa bersangkutan. (yan)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013