Pematangsiantar, 14/8 (Antara) - Omzet penjualanan pedagang bendera Merah Putih musiman untuk perayaan Proklamasi Kemerdekaan RI di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

"Turun sampai 75 persen, padahal tinggal tiga hari lagi," sebut Agus Kusnadi pedagang asal Bandung, Jawa Barat yang menjual bendera ukuran besar di kawasan Jalan Sutomo Kota Pematangsiantar, Rabu.

Pemuda yang kost di Jalan Pattimura Gang Penjara Lama ini menilai penurunan daya beli masyarakat maupun pihak kantoran disebabkan kurangnya kesadaran untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan.

"Masa hanya mengeluarkan uang sedikitnya Rp20.000 setiap tahun tidak mau, sedangkan para pejuang sampai mengorbankan nyawa untuk merebut kemerdekaan," keluh Agus.

Senada dikemukakan br Lingga. Ibu rumah tangga penduduk Jalan Dalil Tani Pematangsiantar yang sudah menggeluti usaha musiman selama 35 tahun ini mengaku pendapatannya anjlok.

"Bisa dibilang gak laku. Seharian cuma laku Rp15.000," sebut penjual bendera ukuran kecil di kawasan Jalan Merdeka sembari berharap sisa waktu ini pemasukannya lebih banyak lagi.

Faktor ini kata br Lingga, tidak proaktifnya aparat pemerintah mengimbau warga untuk memasang bendera Merah Putih atau pernik lain bernuansa Merah Putih dengan yang baru.

"Banyak warga memasang bendera dengan warna yang sudah luntur. Warna Merah berubah menjadi Merah Muda atau Oranye, sedangkan warna Putih sudah lusuh," sebut br Lingga.

Ke depan para pedagang bendera berharap pemerintah lebih kreatif mengimbau dan mengajak warga memasang bendera dan asesoris lainnya sehingga perayaan Proklamasi lebih semarak dan meriah.

"Seperti memperlombakan pemasangan gapura di setiap lingkungan atau kantoran dengan memberikan imbalan kepada yang terbaik dan terindah," kata Agus. ***3***Budi Suyanto
(T.KR-WRS/B/B. Suyanto/B. Suyanto)

Pewarta: Waristo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013