Medan, 29/7 (Antara) - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mengakui berupaya tidak menaikkan harga jual mie instant pascakenaikan bahan bakar minyak (BBM) untuk menjaga daya beli masyarakat dan gejolak inflasi.

"Manajemen berupaya melakukan efisiensi termasuk meningkatkan kualitas produk dengan harapan langkah itu bisa membantu perusahaan tidak menaikkan harga pascakenaikan BBM," kata Branch Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Medan, Michael Hartono di Medan, Senin.

Efisiensi misalnya dilakukan dengan mengoperasikan mesin baru untuk kemasan "cup" dengan berbagai bentuk dan ukuran sehingga selain bisa menambah produktivitas juga menekan ketergantungan pasokan dari daerah lain baik dari Pekanbaru, Riau dan Jakarta.

Dengan produksi yang lebih banyak dan tidak lagi mengandalkan pasokan dari pabrik di luar Sumut, maka diharapkan biaya produksi bisa ditekan sehingga harga jual juga bisa ditahan meski dampak kenaikan BBM sangat dirasakan.

"Doakan semoga kami benar-benar mampu bisa menahan harga jual.Meski diakui kenaikan harga BBM sangat terasa pada biaya operasional pabrikan," katanya.

Dia mengakui, sebelum kenaikan harga BBM, ada kenaikan harga jual mie instant sedikit dampak banyak faktor.

Michael menolak menyebutkan kapasitas mesin baru yang mulai dioperasikan perdana di pabrik Indofood Tanjung Morawa, Deliserdang, Sumut itu sejak Sabtu (27/7) lalu.

Namun dia menyebutkan, dengan mesin baru yang merupakan mesin campuran buatan dalam negeri dan asing tersebut, produksi mie cup itu akan naik sebesar 20-30 persen dari penggunaan mesin lama.

"Dengan produksi yang meningkat, maka diharapkan kebutuhan Sumut dan Aceh bisa semakin meningkat dipenuhi oleh pabrikan di Sumut" katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno menyebutkan, kenaikan produk makanan dan minuman seperti mie instant merupakan salah satu pendorong kenaikan inflasi.

"Pascakenaikan BBM, inflasi di Sumut diduga terus menguat menyusul naiknya harga berbagai barang di pasar," katanya.

Pada Juni lalu, inflasi di Sumut mencapai 1,28 persen dan inflasi yang tinggi itu mendorong laju inflasi kumulatif daerah itu menjadi 4,87 persen dan secara year on year 6,62 persen.(E016)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013