Balige, Sumut, 28/5 (ANTARA) - Kuota bahan bakar minyak (BBM) untuk Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara pada tahun 2013 ditetapkan sebanyak 37.652,659 kilo liter (KL).
"Penetapan tersebut merujuk keputusan Badan pengatur hilir minyak dan gas bumi (BPHMIGAS) nomor 02/PSO/BPHMIGAS/Kom/2013 tanggal 31 Januari 2013," kata Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Tobasa Arifin Silaen di Balige, Selasa.
Dikatakannya, jenis BBM premium volume kuotanya sebesar 20.006,429 KL dan minyak solar 17.646,230, sementara kuota untuk jenis kerosene pada tahun 2013 tidak ada.
Pemkab Tobasa, kata dia, berkewajiban mengawasi pendistribusian bahan bakar dimaksud, sesuai amanat peraturan Presiden nomor 15 tahun 2012, tentang harga jual eceran dan konsumen pengguna jenis BBM tertentu.
Arifin menjelaskan, berdasarkan surat Bupati Tobasa nomor 500/0136/Ekon/2013 tanggal 28 Mei 2013, para pemilik stasiun pengisian BBM di wilayah tersebut diminta menyampaikan laporan pendistribusian setiap bulannya.
"Laporan pendistribusian sejak Januari hingga April 2013 disampaikan melalui Sekdakab Tobasa, paling lambat dalam waktu tiga hari setelah menerima surat edaran yang telah kami kirimkan," katanya.
Untuk laporan bulan berikut, lanjut dia, harus dapat diterima pada akhir minggu ke empat setiap bulannya.
Arifin menyebutkan, sesuai pasal 8 Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2013, masing-masing pemerintah kabupaten harus berperan aktif, ikut serta mengawasi pendistribusian BBM tertentu, agar tepat sasaran.
"Dengan pengawasan yang dilakukan, alokasi kuota diharapkan tidak melebihi jumlah yang ditetapkan," ujarnya.
Di sisi lain, menurut dia, lima unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kabupaten itu belum siap melayani pengisian BBM nonsubsidi, karena pihak Pertamina belum menyiapkan fasilitasnya.
"Padahal, jika mengacu kepada Peraturan Presiden No 15/2012 pihak Pertamina menargetkan seluruh SPBU harus siap melayani pembelian bahan bakar minyak nonsubsidi bagi kendaraan milik industri pertambangan dan perkebunan," katanya.(T.KR-JRD)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Penetapan tersebut merujuk keputusan Badan pengatur hilir minyak dan gas bumi (BPHMIGAS) nomor 02/PSO/BPHMIGAS/Kom/2013 tanggal 31 Januari 2013," kata Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Tobasa Arifin Silaen di Balige, Selasa.
Dikatakannya, jenis BBM premium volume kuotanya sebesar 20.006,429 KL dan minyak solar 17.646,230, sementara kuota untuk jenis kerosene pada tahun 2013 tidak ada.
Pemkab Tobasa, kata dia, berkewajiban mengawasi pendistribusian bahan bakar dimaksud, sesuai amanat peraturan Presiden nomor 15 tahun 2012, tentang harga jual eceran dan konsumen pengguna jenis BBM tertentu.
Arifin menjelaskan, berdasarkan surat Bupati Tobasa nomor 500/0136/Ekon/2013 tanggal 28 Mei 2013, para pemilik stasiun pengisian BBM di wilayah tersebut diminta menyampaikan laporan pendistribusian setiap bulannya.
"Laporan pendistribusian sejak Januari hingga April 2013 disampaikan melalui Sekdakab Tobasa, paling lambat dalam waktu tiga hari setelah menerima surat edaran yang telah kami kirimkan," katanya.
Untuk laporan bulan berikut, lanjut dia, harus dapat diterima pada akhir minggu ke empat setiap bulannya.
Arifin menyebutkan, sesuai pasal 8 Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2013, masing-masing pemerintah kabupaten harus berperan aktif, ikut serta mengawasi pendistribusian BBM tertentu, agar tepat sasaran.
"Dengan pengawasan yang dilakukan, alokasi kuota diharapkan tidak melebihi jumlah yang ditetapkan," ujarnya.
Di sisi lain, menurut dia, lima unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kabupaten itu belum siap melayani pengisian BBM nonsubsidi, karena pihak Pertamina belum menyiapkan fasilitasnya.
"Padahal, jika mengacu kepada Peraturan Presiden No 15/2012 pihak Pertamina menargetkan seluruh SPBU harus siap melayani pembelian bahan bakar minyak nonsubsidi bagi kendaraan milik industri pertambangan dan perkebunan," katanya.(T.KR-JRD)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013