Medan, 27/5 (Antara) - Universitas Negeri Medan (Unimed) akan kembali merekrut calon peserta Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) untuk angkatan ke- III Tahun 2013.

Pembantu Rektor I Unimed, Prof Khairil Ansari di Medan, Senin, mengatakan, pendaftaran akan dibuka secara online mulai 1 Juni sampai dengan 13 Juli 2013.

Selain itu, katanya, dapat juga menghubungi Koordinator SM-3T Unimed Dr Sanusi Hasibuan, MKes di kantor PR I Unimed.

Program SM-3T ini adalah kerja sama Kemendikbud bersama 17 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan termasuk di dalamnya Unimed.

Tahun ini, jelasnya, wilayah pengabdian bagi SM-3T adalah meliputi sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Sumatera Utara dan Papua.

"Selama mengabdi, setiap bulan mereka akan mendapatkan dana biaya hidup dan asuransi kesehatan.Dan setelah setahun mengabdi mereka akan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan bea siswa penuh dari pemerintah," ujarnya.

Ansari mengatakan, dalam pelaksanaan ujian nantinya juga dilakukan secara online dan termasuk dalam pengumuman hasil kelulusan.

"Ketiganya, yakni pendaftaran, pelaksanaan ujian dan pengumuman kelulusan dilakukan secara online atau dapat dilihat di internet.Ini dilaksanakan untuk efisiensi dan menjaga hal-hal yang tidak diingini," ucap dia.

Dia menyebutkan, minat para sarjana untuk mendaftar setiap tahun meningkat, yakni angkatan I tahun 2011 sebanyak 800 orang diterima lebih dari 200 orang.

Sedangkan, angkatan II tahun 2012 sebanyak 1.200 dan diterima 220 orang lebih dan angkatan III tahun 2013 ini juga diperkirakan akan bertambah.

"Penerimaan SM-3T ini, secara nasional untuk 17 LPTK diperkirakan mencapai 3.500 orang dan seleksinya juga ketat, dan siapa yang mampu dialah yang lulus," katanya.

Koordinator SM-3T Unimed, Dr Sanusi Hasibuan mengatakan, para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut akan diberikan sertifikat seperti kompetensi, bahwa mereka telah teruji dan dapat melaksanakan tugas dengan lancar di desa terpencil.
"Para sarjana pengajar itu, sudah terlatih dan teruji, serta dapat melalui berbagai tingkat kesulitan selama menjadi peserta SM-3T.Hal seperti ini adalah penghormatan bagi mereka yang telah mengabdi di pelosok pedesaan," ucap dia.

Sanusi menjelaskan, program studi kependidikan yang dibuka, pendidikan anak usia dini, pendidikan guru sekolah dasar, pendidikan luar biasa, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan Bahasa Indonesia, pendidikan sejarah, pendidikan geografi, pendidikan seni, pendidikan konseling, pendidikan jasmani dan lainnya. ***4***
Biqwanto
(T.M034/B/B. Situmorang/B. Situmorang)

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013