Medan, 2/5 (Antara) - Dinas Kesehatan Sumatera Utara terus berupaya melokalisir sekaligus menekan angka jangkitan malaria di provinsi itu, salah satunya dengan tetap meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup sehat.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Sukarni, di Medan Kamis mengatakan saat ini sedikitnya 17 kabupaten/kota di provinsi itu masih endemis nyamuk anopheles, akibatnya penyakit malaria masih menjadi ancaman bagi sebagai masyarakat di provinsi itu.

Ke-17 kabupaten/kota yang masih endemis malaria tersebut yakni Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Asahan, Labuhan Batu, Tapanuli Utara, Tobasa, Samosir, Tapanuli Tengah , Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara , Batu Bara dan Labuhan Batu Utara.

Mengingat masih banyaknya daerah yang endemis malaria, beberapa upaya yang dilakukan agar angka jangkitan penyakit tersebut dapat ditekan, salah satunya adalah dengan mendistribusikan kelambu. "Penyakit malaria termasuk penyakit menular langsung dan termasuk penyakit yang mendapat prioritas untuk penanggulangannya. Di Sumut sendiri pada tahun 2012 tercatat sebanyak 13.682 jiwa positif malaria," katanya.

Sementara itu, pengamat kesehatan dr Umar Zein mengatakan penyakit malaria terbagi lima jenis yaitu Plasmodium Falciparum, Plasmodium Vivax, Palsmodium Ovale, Plasmadoium Malariae dan Palsmodium Knowlen.

"Untuk penyakit berbahaya yakni jenis Plasmodium Falciparum disebabkan oleh protozoa parasit yang dibawa masuk pada tubuh manusia melalui nyamuk betina anopheles dan ini memiliki infeksi yang paling berbahaya dan memiliki tingkat komplikasi yang tinggi. Semua ada di Indonesia keculai Plasmodium Malariae," katanya.

Menurut dia, upaya penanggulangan Malaria dilakukan sejak zaman Belanda, namun tidak dilakukan secara berkesinambungan dan selain itu banyak juga faktor yang menyebabkan tidak berhasil seperti faktor manusia, nyamuk dan lingkungan.

"Ke tiga faktor itu harus ditanggulangi karena sumber malaria itu lingkungan berinteraksi dengan nyamuk. Untuk efektifnya pengendalian malaria, harus dilakukan secara berkelanjutan dan melakukan pemetaan setiap tahun lalu dilakukan penilaian," katanya.***4***

(T.KR-JRD/B/M. Taufik/M. Taufik) 02-05-2013 12:00:17

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013