Di konferensi tersebut, Dr. Eesa M. Bastaki, Honorary Chairman, IEEE UAE Section, dan Marcio Szechtman, mantan Technical Council Chair, CIGRE, memperkenalkan standar industri, serta membahas tren perkembangan industri dan kemajuan transformasi digital di fasilitas distribusi listrik.
David Sun, Vice President, CEO, Electric Power Digitalization BU, Huawei, menyampaikan presentasi tentang perubahan struktur sistem kelistrikan yang telah mengalihkan fokus perusahaan listrik. Setelah energi baru berkembang pesat, perusahaan listrik berhadapan dengan sejumlah tantangan, seperti kesulitan mengatur berbagai poin akses dan memantau suplai listrik, serta berbagai isu interaksi dan konsumsi. Kunci yang mengatasi tantangan ini terletak pada jaringan distribusi. Maka, Huawei Intelligent Distribution Solution (IDS) membantu perusahaan listrik membangun jaringan distribusi pintar yang mengurangi line loss, meningkatkan reliabilitas suplai listrik, serta meningkatkan manajemen fotovoltaik terdistribusi dan charging pile group.
Lebih lagi, aspek keamanan dan reliabilitas selalu menjadi prioritas utama bagi sistem kelistrikan. Demi menangani sejumlah isu, seperti ekspansi skala peralatan, teknologi kelistrikan yang kian kompleks, serta siklus pakai peralatan yang semakin singkat dari sisi pembangkit listrik dan transformasi, Huawei menghadirkan Intelligent Power Station Solution dan Intelligent Substation Solution. Lewat kedua solusi ini, Huawei membantu perusahaan listrik bertransisi dari kegiatan operasional yang bersifat pasif menjadi aktif, serta bergerak menuju predictive maintenance. Di saat bersamaan, perusahaan listrik juga ingin meningkatkan efisiensi OPEX melalui cara-cara digital, terutama memangkas biaya komunikasi lewat target network communication, menghemat biaya konstruksi sistem dengan merekonstruksi arsitektur digital, serta menghemat biaya tenaga kerja lewat transformasi SDM.
Li Shenglei, Technical Director, R&D Center, State Grid Shaanxi Electric Power Information and Communication Company, membahas praktik terkini seputar pemanfaatan IDS oleh State Grid Shaanxi. Dia berkata, "Versi terbaru high-speed power line communications (HPLC) sangat bermanfaat bagi kami. Mampu mengidentifikasi topologi, kami bisa mengukur line loss dan merespons situasi darurat. Tes HPLC dan RF cukup memadai untuk sebagian besar skenario layanan."
Aspek load side menimbulkan tantangan terbesar untuk sistem kelistrikan masa depan. Maka, jaringan backbone communication harus ditingkatkan demi mengatasi tantangan tersebut. Huawei telah bekerja sama dengan berbagai mitra global di sektor kelistrikan untuk menerbitkan fgOTN White Paper for Electric Power. Acara peluncuran publikasi ini dihadiri Sabu Mathew, CEO, 3W Networks; Sam Wang, Deputy Chief Engineer, Himark; Nick Liu, Vice President, Enterprise Optical Domain, Huawei, serta Jason Li, President, Global Marketing & Solutions, Electric Power Digitalization BU, Huawei.
Dalam sambutannya, Nick Liu, berkata, "Arsitektur 'fgOTN in the OTN' menawarkan beberapa manfaat, termasuk menyediakan kanal transmisi yang sangat reliabel, berlatensi rendah, serta berefisiensi tinggi untuk layanan small-granularity, seperti tenaga listrik. Arsitektur ini juga mempermudah peningkatan pita lebar jaringan untuk perkembangan teknologi digital dan teknologi pintar masa depan. Dengan demikian, arsitektur ini menjadi solusi ideal untuk memperbarui jaringan SDH, serta membangun jaringan transmisi listrik yang didukung teknologi digital dan pintar."
Ke depan, Huawei akan selalu bekerja sama dengan berbagai klien dan mitra untuk membangun basis listrik pintar lewat inovasi yang berbasiskan skenario.
Informasi lebih lanjut tentang white paper ini: