Samosir (ANTARA) - Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom menemui Dirjen Cipta Karya Kementerian PU di Jakarta, Kamis (23/1). Vandiko melaporkan masalah kawasan Water Front City (WFC) Pangururan-Samosir yang dalam waktu dekat ditunjuk sebagai tuan rumah untuk lokasi venue ajang Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1H2O) tahun 2025.
Sesuai keterangan tertulis diterima ANTARA, Jumat (24/1), pertemuan rombongan Bupati Vandiko ini didampingi staf ahli Rudi Siahaan, Plt Kadis PUTR Samosir Rudimanto Limbong dan Kadis Kebudayaan Pariwisata Tetti Naibaho diterima langsung Dirjen Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana beserta tim.
Vandiko menyebut konsep awal pembangunan kawasan WFC Pangururan-Samosir bukan diperuntukkan sebagai ajang lokasi pelaksanaan event internasional F1H20. Sebab itu, sangat diperlukan percepatan pengembangan pembangunan kawasan WFC Pangururan guna penyesuaian kebutuhan paddock nantinya rampung sebelum pelaksanaan event sebagai usulan prioritas.
"Samosir siap jadi tuan rumah menyambut para pembalap dunia di ajang F1H20 tahun ini. Harapan kami dukungan Kementerian PU untuk percepatan pengembangan pembangunan dermaga dan lokasi pasar komoditi yang berada di segmen 5 kawasan WFC Pangururan. Kami sudah melihat, sifatnya sangat mendesak. Setiap kapal di sekitar kawasan WFC belum layak bersandar dan ada 150 pedagang ex komoditi penempatannya saat ini masih berada di lajur sepanjang jalan nasional pasar tradisional dan terminal yang bisa menjadi hambatan lalu lintas berdekatan dengan lokasi event. Semoga laporan usulan kebutuhan paddock ini dapat ditindaklanjuti pemerintah pusat sesegera mungkin pembangunannya untuk kelancaran dan suksesnya event dunia F1H20 untuk Negara Indonesia dari Kabupaten Samosir," sebut Vandiko.
Di kesempatan yang sama, Vandiko juga menyampaikan laporan kendala kebutuhan air bersih bagi masyarakat untuk membangun SPAM IKK bersumber dari air terjun Sitapigagan, Kecamatan Sianjur Mula-mula. Melihat kondisi hampir tiap kecamatan wilayah Samosir telah banyak penginapan/homestay milik warga untuk pariwisata sehingga pasokan kebutuhan air bersih meningkat dan sangat diperlukan.
"Kembali, kami juga mengusulkan agar pembangunan WFC Tomok dan pasar tradisionalnya yang masih tertunda bisa direalisasikan. Sebab sebelumnya, seperti kawasan WFC Pangururan dan Menara Pandang Tele yang resmikan tahun lalu dibangun Kementerian PU. Kedua objek wisata ini sudah menyumbang PAD Samosir Rp 4,5 miliar. Semoga nanti dengan hadirnya WFC Tomok akan menambah PAD lebih besar lagi bersama sejumlah objek wisata lainnya," ujar Vandiko.
Menanggapi hal itu, Dewi mengatakan Kabupaten Samosir yang menjadi salah satu wilayah percontohan pihaknya dalam mengelola infrastruktur pembangunan di Indonesia mengapresiasi langkah kinerja Bupati Samosir dan jajarannya, serta dalam rangka persiapan event internasional F1H2O
Sesuai hasil evaluasi timnya, produk cipta karya di Samosir kata Dewi dikelola dan dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah setempat berdampak pada peningkatan PAD dan perekonomian masyarakat daerah itu.
"Terkait laporan dan usulan prioritas akan menyesuaikan berdasarkan skala prioritas dan ketersediaan anggaran. Tahun ini penggunaan APBN ada perbedaan dari tahun sebelumnya, efisiensi pada pemanfaatan anggaran. Jika usulan memiliki dampak luas terutama mendukung ketahanan pangan dan kebutuhan dasar masyarakat akan menjadi skala prioritas dan urgent, termasuk ketersediaan air bersih," jelas Dewi mengakhiri.