Jakarta (ANTARA) - Pemerintah kembali membuka program Prakerja untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing masyarakat agar siap memasuki bursa kerja.
Ketua Komite Cipta Kerja Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta Jumat mengatakan, program yang telah diluncurkan sejak tahun 2020 itu telah memberikan manfaat kepada 17,5 juta penduduk di Indonesia.
"Hari ini dibuka gelombang baru penerima Prakerja dengan target peserta sebanyak 1,14 juta jiwa," katanya.
Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menjelaskan, pemerintah meningkatkan kualitas Prakerja dengan adanya moda pelatihan tambahan yang mendukung fleksibilitas dan aksesibilitas khususnya untuk peserta dari wilayah timur Indonesia.
Menurutnya, pemerintah mengaktifkan kembali pelatihan asynchronous (pemebelajaran yang dilakukan secara tunda) untuk mengatasi perbedaan waktu antara wilayah barat dengan timur.
"Kami yakin dengan penguatan di berbagai bidang, maka Prakerja akan semakin bermanfaat bagi masyarakat Indonesia," kata Airlangga.
Pada 2024, program Prakerja berkolaborasi dengan lebih banyak lembaga pelatihan untuk menyediakan berbagai pelatihan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Prakerja juga menjangkau lebih banyak masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal, juga mendorong keterlibatan lembaga pelatihan di banyak daerah.
Selain itu, moda pelatihan juga ditambah dengan adanya asynchronous berupa moda pembelajaran mandiri. Metode ini memiliki keunikan karena pelatihan harus diakses sesuai alur yang disampaikan dan tidak bisa dilewati maupun dipercepat.
Meski mode itu bisa memberikan fleksibilitas, namun moda itu membutuhkan komitmen personal yang lebih tinggi dari penggunanya.
"Sumber daya Indonesia perlu dibekali dengan kemampuan yang relevan. Pelatihan untuk up-skilling dan re-skilling berskala besar, seperti Prakerja memang patut dilanjutkan," kata Airlangga.
Berikut sejumlah syarat untuk menerima beasiswa pelatihan melalui program reguler 'Gabung Gelombang Prakerja':
Belum pernah menjadi Penerima Program Kartu Prakerja.
WNI berusia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 64 tahun.
Tidak sedang menempuh pendidikan formal.
Sedang mencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, seperti pekerja/buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Bukan Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Aparatur Sipil Negara, Prajurit TNI, Anggota Polri, Kepala Desa dan perangkat desa dan Direksi/Komisaris/Dewan Pengawas pada BUMN atau BUMD.
Maksimal 2 NIK dalam 1 KK yang menjadi Penerima Program Kartu Prakerja. Sejak awal tahun 2024, pendaftaran akun Prakerja melalui laman www.prakerja.go.id sudah
dibuka. Hal ini penting karena menjadi salah satu syarat untuk Gabung Gelombang Prakerja.
Pembukaan gelombang Prakerja dilakukan serentak untuk seluruh Indonesia hari ini pada pukul 19.00 WIB.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah kembali buka program Prakerja
Pemerintah kembali buka program Prakerja, berikut persyaratannya
Jumat, 23 Februari 2024 19:07 WIB 7776