Kiat jadi pahlawan finansial keluarga
Sabtu, 11 November 2023 13:01 WIB 1529
1. Komunikasikan kondisi dan rencana finansial
Langkah pertama adalah mengomunikasikan rencana finansial dengan pasangan dan anggota keluarga yang sudah cukup umur mengenai kondisi dan tujuan keuangan keluarga termasuk rencana untuk mengajukan pinjaman dana, menjual aset hingga membeli instrumen investasi.
“Hindari memutuskan sendiri rencana keuangan keluarga. Ada baiknya kita dengar pendapat dan saran dari anggota keluarga demi kebaikan bersama," kata Fandi.
Sebaiknya, sambung dia, mereka pun mengetahui rencana dan kondisi keuangan keluarga sehingga bisa sama-sama menentukan kebutuhan apa saja yang harus tetap dipenuhi, dan yang masih bisa ditunda.
Berapa kewajiban utang yang dimiliki serta adakah rencana untuk mengembangkan aset keluarga. Dengan demikian, anggota keluarga dapat turut andil dan merasa bertanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan aset keluarga.
2. Kelola utang dengan cermat
Manajemen utang yang cerdas adalah kunci mencapai tujuan finansial keluarga. Hindari utang konsumtif dengan jumlah besar melebihi toleransi utang yang disarankan (utang konsumtif maksimal 15 persen dari total income) karena akan menambah beban finansial dan beban pikiran.
“Sebaiknya jika mendapat uang tunai dari bonus, THR, atau penghasilan dari pekerjaan tambahan, manfaatkan untuk bisa mempercepat pelunasan utang," saran Fandi.
Dengan mengurangi beban utang secara perlahan maka seseorang dan keluarganya dapat leluasa dalam melakukan perencanaan keuangan.
3. Persiapkan dana pendidikan
Merencanakan dana pendidikan sangat diperlukan karena biaya pendidikan terus mengalami peningkatan inflasi setiap tahunnya. Risiko hidup orangtua juga meningkat seiring pertambahan usia yang dapat berpengaruh terhadap rencana pendidikan anak.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua mempersiapkan rencana pendidikan buah hati sampai jenjang perguruan tinggi.
Fandi menyarankan untuk mengalokasikan dana pendidikan pada instrumen finansial yang tetap terjaga sampai jenjang pendidikan anak selesai meskipun terjadi risiko yang tidak diinginkan pada orangtua.
Untuk itu, saat memutuskan untuk mengambil asuransi pendidikan, sangat penting untuk memahami manfaat yang ditawarkan dan juga memperkirakan jumlah dana pendidikan yang akan dibutuhkan sehingga bisa terencana dengan baik.