Medan (ANTARA) - Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi mengatakan, ada empat Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Sumatera Utara yang operasinya dapat dipantau secara "real time" atau waktu nyata dengan sistem pengawasan dan pengumpulan data SCADA.
"Keempatnya adalah IPA Sunggal, Deli Tua, Limau Manis dan Martubung," ujar Kabir kepada ANTARA di Medan, Sabtu.
Sementara untuk pengawasan dan pengumpulan data IPA-IPA lainnya via SCADA atau "Supervisory Control and Data Acquisition", dia melanjutkan, harus dilakukan pembaruan setiap jam.
"Jadi diperbarui sekali sejam. Nanti operator mengambil data sampel secara manual lalu dimasukkan ke SCADA," kata Kabir.
Menurut dia, SCADA sangat membantu Perumda Tirtanadi dalam memantau IPA-IPA mereka.
Kabir menambahkan, SCADA dapat membuat pengawasan dilakukan terpusat di Kantor Perumda Tirtanadi.
SCADA bisa memberikan informasi mengenai kondisi IPA terkini bahkan beberapa hari sebelumnya. Permasalahan yang terjadi di IPA pun terdokumentasi dengan baik.
"Kami di kantor pusat dapat mengetahui persoalan yang ada, misalnya apakah penurunan kuantitas atau kualitas, lalu pukul berapa permasalahan itu terjadi, siapa petugas yang berjaga saat itu dan lain-lain," kata Kabir.
Di menjelaskan, tahun 2023 merupakan momen "kebangkitan kembali" SCADA Perumda Tirtanadi yang sempat terbengkalai selama beberapa waktu.
Mengingat vitalnya fungsi SCADA tersebut, Perumda Tirtanadi pun memperbaiki sistemnya dan menjalankannya hingga saat ini.
"SCADA ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu tetapi lama tidak berjalan," tutur Kabir.
Adapun IPA-IPA lain yang dimiliki Perumda Tirtanadi yaitu IPA Sibolangit (Deli Serdang), IPA Hamparan Perak (Deli Serdang) dan IPA Belumai (Deli Serdang).
Kemudian terdapat pula Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Agustus 2023.