Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution mengajak etnis Jawa di wilayahnya, termasuk Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) miliki ajang kalender tahunan di daerah ini.
"Untuk itu saya usulkan, mari sama-sama kita buat. Tentu yang paham soal seni dan budaya Jawa, tentunya etnis Jawa," ucap Bobby di Medan, Sumut, Jumat.
Pemkot Medan, lanjut dia, ingin mengangkat kesenian dan kebudayaan etnis Jawa menjadi festival, sehingga ada ajang tahunan di Kota Medan untuk memperkenalkan adat istiadat.
Wali kota menyebutkan bahwa etnis lainnya di Ibukota Provinsi Sumatera Utara sudah memiliki kegiatan kesenian dan kebudayaan yang rutin digelar setiap tahun.
"Untuk itu saya usulkan, mari sama-sama kita buat. Tentu yang paham soal seni dan budaya Jawa, tentunya etnis Jawa," ucap Bobby di Medan, Sumut, Jumat.
Pemkot Medan, lanjut dia, ingin mengangkat kesenian dan kebudayaan etnis Jawa menjadi festival, sehingga ada ajang tahunan di Kota Medan untuk memperkenalkan adat istiadat.
Wali kota menyebutkan bahwa etnis lainnya di Ibukota Provinsi Sumatera Utara sudah memiliki kegiatan kesenian dan kebudayaan yang rutin digelar setiap tahun.
Sebagai contoh, ungkapnya, Gerakan Melayu Serumpun (Gemes) oleh etnis Melayu, dan Kerja Tahun Kuta Medan Merdang Merdem digelar etnis Karo.
Data Badan Pusat Statistik Kota Medan di 2020 menyatakan jumlah penduduk Kota Medan sebanyak 2,44 juta jiwa lebih, di antaranya etnis Jawa pada urutan teratas sekitar 33,03 persen, Batak 20,93 persen, dan Tionghoa 10,65 persen.
Data Badan Pusat Statistik Kota Medan di 2020 menyatakan jumlah penduduk Kota Medan sebanyak 2,44 juta jiwa lebih, di antaranya etnis Jawa pada urutan teratas sekitar 33,03 persen, Batak 20,93 persen, dan Tionghoa 10,65 persen.