Medan (ANTARA) - Katalis menawarkan dukungan kepada pebisnis Sumatera Utara untuk menggali peluang pasar potensial antara provinsi itu dan Australia.
"Pebisnis di Sumut yang ingin membangun koneksi dan kemitraan dengan Australia berpeluang mendapat sokongan. Katalis siap membantu," ujar Direktur Katalis, Paul Bartlett, di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu di acara "Cakap Bisnis dengan Australia" yang digelar Katalis bersama KADIN Sumut dan HIPMI Sumut.
Katalis, adalah program pengembangan bisnis yang didukung pemerintah Indonesia dan Australia.
"Sejak program Katalis ada mulai 2020, belum ada proyek atau kerja sama Australia - Sumut yang didukung Katalis seperti di provinsi lain di Indonesia," kata Paul Bartlett.
Oleh karena itu, Katalis berharap sosialisasi kali ini pengusaha Sumut bisa mengejar peluang masuk dan ekspansi pasar bilateral dan katalitik, saling menguntungkan bagi Sumut, Indonesia dan Australia.
Dia menegaskan, Program Katalis mendorong kemitraan ekonomi dan komersial antara Indonesia dan Australia, sesuai mandat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif indonesia-Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement.
IA-CEPA mulai diimplementasikan pada tahun 2020 dan membuka banyak peluang untuk mempererat hubungan perdagangan dan investasi antara Australia dan Indonesia.
"Dengan berbagi peluang terkait keterlibatan ekonomi bilateral dengan Australia, kami ingin mengajak pebisnis di Sumut untuk menghubungi Katalis untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana dapat bekerja sama," ujar Paul Bartlett.
Ketua Umum Kadin Sumut, Firsal Mutyara, mengatakan, pengusaha Sumut menyambut baik peluang pengembangan hubungan perdagangan dan investasi antara Sumut dan Australia yang ditawarkan Katalis.
Apalagi, Australia salah satu negara tetangga terdekat dengan Indonesia.
"KADIN Sumut siap memfasilitasi dialog demi kemajuan bersama sesuai area fokus KADIN untuk mendorong nilai tambah industri berbasis komoditas unggulan, ekonomi kreatif, pariwisata dan perhotelan, serta pendidikan dan vokasi," ujar Firsal Mutyara.
Firsal yang dipanggil akrab Dida, menyebutkan, pada tahun 2022, total perdagangan antara Indonesia dan Australia mencapai 13,3 miliar dolar AS.
Ekspor Indonesia tercatat sebesar 3,5 miliar dolar AS atau lebih rendah dari impor Indonesia yang 9,9 miliar dolar AS.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Australia antara lain pupuk mineral atau kimia, aparatus untuk TV, minyak petroleum, perangkat telepon, dan kayu.
Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Australia antara lain daging beku, tembaga, anggur, seng, dan kapas.
Pada periode Januari-Maret 2023, total perdagangan Indonesia dan Australia mencapai 2,76 miliar dolar AS.
Ekspor Indonesia ke Australia sebesar 769,2 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Australia sebesar 1,99 miliar dolar AS.
Ekspor dari Sumut ke Australia berupa bubuk daun Kelor dan juga Talas Beneng yang di tanam di Pakpak Bharat sebagai bahan pengganti tembakau.
"Harapannya Program Katalis bisa mendorong bisnis, ekspor dan lainnya dari Sumut," ujar Dida.
Katalis dorong pebisnis Sumut gali peluang pasar di Australia
Senin, 12 Juni 2023 20:44 WIB 1225