Simalungun (ANTARA) - Cahaya redup puluhan obor turut menerangi sekitaran Masjid Al Jariyah, Nagori Karang Rejo, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada malam Shalat Tarawih pertama, Rabu (22/3).
Api yang bergoyang-goyang tertiup angin menambah kesemarakan suasana desa menyambut bulan puasa Ramadhan 1444 Hijriah.
Suara "bising" dan kelakuan lucu anak-anak kecil melihat cahaya sepanjang pinggiran ruas jalan pun semakin menambah kesemarakan suasana.
Ketua Badan Kenaziran Masjid, Suario, Kamis (23/3), mengatakan, pemasangan obor saat bulan Ramadhan merupakan tradisi yang sudah berlangsung lama.
Maknanya, bulan Ramadhan sudah datang dan warga menyambut bahagia dengan menyemarakkan desa, selain juga ada tradisi mandi pangir.
Dikatakan, sejak pandemi COVID-19, pemasangan obor bambu praktis tidak ada, makanya di tahun 2023 seiring berakhirnya masa pandemi, tradisi ini dihidupkan lagi.
Remaja putra putri bekerja sama mencari bambu, kaleng maupun botol untuk media obor sumbu.
Setiap potongan bambu setinggi 1,5 meter yang di bagian ujung diletakkan kaleng atau botol bersumbu di pinggiran ruas jalan depan rumah warga.
Warga tersebut secara moral punya tanggungjawab untuk menjaga, dan menghidupkan obor sampai waktu Lebaran.
Obor semarakkan Ramadhan di Karang Rejo Simalungun
Kamis, 23 Maret 2023 16:30 WIB 2283