Menko PMK ajak generasi muda tingkatkan budaya membaca

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak generasi muda senantiasa meningkatkan budaya membaca guna meningkatkan wawasan dan pemahaman.

"Budaya membaca ini penting dalam rangka mendukung program pembangunan sumber daya manusia," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Menko PMK mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda.

"Berbagai program penguatan literasi membaca terus dilakukan, di antaranya dengan membuat taman bacaan sekolah hingga taman bacaan digital," katanya.

Menko PMK menambahkan bahwa peran aktif masyarakat dibutuhkan untuk menghidupkan tradisi membaca, khususnya membaca buku.

"Mari terus hidupkan tradisi intelektual dengan mendalami keilmuan melalui sumber utama buku, tidak hanya mengandalkan informasi yang bersumber dari dunia maya," katanya.

Kemenko PMK, kata dia, juga mendorong pemerintah daerah untuk terus mengembangkan inovasi dalam rangka meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda.

"Misalkan dengan mengoptimalkan peran perpustakaan yang ada di daerah yang disesuaikan dengan kebutuhan generasi muda," katanya.

Sementara itu, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Edi Santoso mengatakan keberadaan perpustakaan digital atau "elibrary" dapat mendorong minat baca.

Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Unsoed itu mengatakan pemerintah daerah perlu terus mengembangkan perpustakaan digital.

"Perpustakaan itu harus inovatif dan juga harus menarik agar jumlah pengunjung yang datang dapat terus meningkat," katanya.

Edi yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed tersebut juga menambahkan, pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya perlu membuat kampanye yang menarik guna mendorong masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan.

Menurut dia, pada era digital seperti saat ini, upaya meningkatkan minat baca memang menjadi tantangan tersendiri.

"Upaya meningkatkan minat baca memang akan lebih berat tantangannya, terutama untuk membaca buku cetak. Tradisi baca kita yang selama ini masih terus dibangun dengan baik, kemudian digempur dengan beragam perangkat digital multimedia yang lebih atraktif dan menarik minat generasi muda," katanya.