Medan (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara akan melakukan evaluasi atas pencapaian atlet di Pekan Olahraga Dan Seni Antar Pondok Pesantren (Pospenas) 2022 yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah.
Ketua kontingen Pospenas Sumut Tuahta Rahmajaya Saragih di Solo, Sabtu, mengatakan, hasil yang dicapai di Pospenas harus ditingkatkan lagi.
" Apapun hasilnya adalah yang terbaik. Dan ini akan kita evaluasi untuk ke depan," katanya.
Sumut berkekuatan 70 atlet dan ofisial mengikuti dua cabang olahraga, atletik dan pencak silat. Dari dua cabang itu Sumut membawa pulang dua medali, satu emas dari atletik dan satu perak dari pencak silat.
Hasil yang dicapai santri Sumut ini menurun dibandingkan Pospenas Jabar tahun 2019. Para patriot olahraga Sumut ketika itu total berhasil membawa pulang 18 medali dengan rincian 4 emas, 10 perak, dan 4 perunggu dari arena Pospenas 2019.
Tuahta Rahmajaya yang juga Kadispora Sumut menyebutkan, hal hal yang menjadi kelemahan akan ditutupi dengan peningkatan pembinaan, dan yang menjadi potensi unggulan dengan tetap melakukan pembinaan secara konsisten.
"Pospenas memberikan angin segar bagi para santri, ustadz dan pengasuh pondok pesantren untuk lebih memperhatikan, melibatkan, memprioritaskan dan meningkatkan kualitas olahraga dan seni di lingkungan ponpes," ujarnya.
Baca juga: Ita Hagaina sumbang emas pertama Sumut di Pospenas IX
Ia juga menilai bahwa Pospenas merupakan instrumen penting untuk menciptakan pengalaman berharga untuk meningkatkan sportifitas yang jujur di kalangan masyarakat olahraga dan pemerintah.
Apalagi, olahraga merupakan kegiatan yang sangat digemari santri karena kegiatannya di ponpes yang berlangsung 24 jam dan berasrama.
"Dengan olahraga santri dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya. Selain itu olahraga juga dapat mempererat persahabatan antar-santri. Para pengasuh pesantren melihat bahwa olahraga merupakan alat untuk menanamkan kesehatan jasmani, menanamkan Panca Jiwa; keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah Islamiyah dan kebebasan berekspresi," katanya.
Meskipun demikian, pembinaan olahraga di lingkungan pesantren akan lebih berkembang dan bisa terwujud jika ditunjang sarana/prasarana, infrastruktur lapangan dan alat olahraga yang memadai.
Hal ini karena pondok pesantren menjadi tempat penggemblengan kader-kader bangsa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan, sekaligus pusat pencerahan bagi kehidupan masyarakat sekelilingnya.
Untuk itu peran strategis yang dijalankan pondok pesantren harus terus ditingkatkan dan difasilitasi pemerintah.
"Tentunya, akan dikordinasikan dengan pihak-pihak pengelola pesantren untuk pembibitan atlet ke depan, "ujarnya.
Pospenas Solo berlangsung 20-27 Nopember 2022 dan Minggu (27/11) di tutup di Stadion Manahan Solo.
Sumut evaluasi pencapaian di Pospenas 2022
Sabtu, 26 November 2022 14:04 WIB 2535