Medan (ANTARA) - Kedeputian Bidang Geofisika, BMKG perkuat Laboratorium jaringan sistem monitoring gempa bumi real-time di lingkungan Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (STMKG).
Peningkatan aktivitas kegempaan di Indonesia tidak terlepas dari sistem jaringan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) yang sudah terpasang dan beroperasi di seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan ini, kedeputian geofisika perkuat laboratorium jaringan seismik dengan mengupdate jaringan analisa seismik sebut Deputi Bidang Geofisika, Dr. Suko Prayitno Adi
Saat ini di STMKG telah terpasang alat pemantau gempa bumi yaitu sensor PTJI Pondok Aren. Untuk itu kita update jaringan seismik dengan melakukan pengembangan Seismic Communication Processing 3 (SeiscomP3). SeiscomP3 merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis sinyal seismik secara real-time sehingga menghasilkan parameter gempa bumi secara cepat dalam kurun waktu kurang dari lima menit.
Sementara Ketua STMKG Dr. I Nyoman Sukanta dalam sambungan seluler menjelaskan penguatan laboratorium ini akan memberikan percepatan monitoring dalam penguatan system jaringan geofisika di lingkungan civitas STMKG. Penguatan ini juga akan membantu proses akreditasi insitusi STMKG menuju unggul yang didasarkan pada visi STMKG untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan berwawasan global di bidang meteorologi, klimatologi, geofisika dan instrumentasi meteorologi, klimatologi dan geofisika..
Dr. Munawar sebagai Kepala Bagian Administrasi Akademik Umum dan Ketarunaan STMKG menjelaskan kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Sub Bagian Administrasi Umum, Ketua Jurusan Geofisika, Pembantu Ketua III dan Kepala Lab Geofisika.
Ke depan jaringan seiscomP3 ini akan dijadikan operasional di lingkungan STMKG untuk memberikan layanan monitoring kegempaan di Wilayah Indonesia